ProfunEdu-11th 2025: Kolaborasi Monash University dan 11 LPTK PTMA

Melbourne, 25 November 2025

Kegiatan The 11th Progressive and Fun Education (ProfunEdu 11th) International Conferene diselenggarakan pada Selasa, 25 November 2025 bertempat di Clayton Campus, Monash University, yang mempertemukan para pakar pendidikan dari Australia, Brunei Darussalam, dan Indonesia. Momentum ini semakin bermakna karena bertepatan dengan Hari Guru Nasional, sehingga berbagai sesi diskusi banyak menyoroti dinamika dan masa depan sistem pendidikan Indonesia dan Australia, khususnya dalam konteks pengembangan konsep pendidikan Deep Learning di era kecerdasan buatan.

Kegiatan ini sebagai salah satu bagian dari implementasi kerja sama antara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan Monash University pada beberapa 17 Oktober 2025 yang bertempat di Kantor Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Yogyakarta.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari tiga negara, yaitu Prof. Yuli Rahmawati (Atdikbud KBRI Canberra, Australia), Assoc. Prof. Joanne Blannin (Monash University, Australia), Norazmie Yusof, Ph.D (University of Brunei Darussalam), Muhammad Sayuti, Ph.D (Universitas Ahmad Dahlan), serta Uslan, Ph.D (Universitas Muhammadiyah Kupang). Setiap pemateri menyampaikan pandangan dan riset terbaru terkait pembelajaran bermakna, teknologi digital, dan pengembangan profesional guru lintas negara.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sekaligus Ketua Asosiasi LPTK PTMA serta Koordinator pelaksanaan ProfunEdu 11th, menegaskan bahwa Indonesia perlu menatap masa depan pendidikan yang lebih menyenangkan dan humanis. Ia menyoroti kecenderungan pendidikan nasional yang terlalu berorientasi pada target dan capaian angka, sehingga menekan peserta didik dan mengurangi minat mereka terhadap proses belajar. Prof. Harun menekankan bahwa sistem pendidikan harus memberi ruang bagi siswa untuk menikmati pembelajaran, mengembangkan kreativitas, serta menemukan makna dalam setiap aktivitas belajar.

Dalam bagian lain sambutannya, Prof. Harun menyampaikan harapannya agar sistem pendidikan Australia, yang dikenal progresif dan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berpusat pada siswa, dapat menjadi inspirasi bagi transformasi pendidikan di Indonesia. Ia menegaskan bahwa pendidikan harus dibangun dalam suasana yang inklusif, mindful, meaningful, dan joyful, terutama di tengah perkembangan teknologi artificial intelligence yang semakin pesat. Menurutnya, teknologi adalah alat yang harus dimanfaatkan untuk memperkuat sisi kemanusiaan proses belajar, bukan menggantikannya.

Sejalan dengan tema besar kegiatan tahun ini yaitu “Deep Learning for Progressive and Fun Education: Building Inclusive, Mindful, Meaningful, and Joyful Learning in the AI Era”, para narasumber memaparkan gagasan penting mengenai inovasi pendidikan. Prof. Yuli Rahmawati, pencetus konsep pendidikan Deep Learning di Indonesia, menyampaikan materi mengenai Deep Learning for Education in the Digital Era, menekankan pentingnya pembelajaran yang menumbuhkan refleksi, kolaborasi, dan kemandirian peserta didik. Assoc. Prof. Joanne Blannin menekankan peluang sinergi Indonesia–Australia dalam mengembangkan model deep learning yang adaptif terhadap kebutuhan regional dan perubahan digital.

Sementara itu, Muhammad Sayuti, Ph.D memaparkan hasil studi perbandingan mengenai program pengembangan profesional guru di Indonesia dan Australia, yang menunjukkan perlunya integrasi antara peningkatan kompetensi pedagogis dan pemanfaatan teknologi digital. Dari Brunei Darussalam, Norazmie Yusof, Ph.D berbagi temuan penelitian tentang persepsi mahasiswa terhadap penggunaan AI dalam pembelajaran sastra Melayu, memberikan gambaran mengenai kesiapan mahasiswa dalam konteks pendidikan digital di Asia Tenggara. Uslan, Ph.D menutup jajaran pemateri dengan membahas pentingnya penguatan karakter dan pembelajaran bermakna sebagai inti dari pendidikan yang humanis dan progresif.

Selain menghadirkan para pembicara internasional, ProfunEdu 11th juga diikuti sebanyak 62 presenter dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan Australia. Hal ini menunjukkan besarnya antusiasme akademisi dalam mengembangkan inovasi pendidikan, sekaligus mempertegas posisi ProfunEdu sebagai platform penting untuk pertukaran gagasan dan praktik terbaik di tingkat internasional.

Melalui penyelenggaraan ProfunEdu 11th di Monash University, Asosiasi LPTK PTMA bersama para mitra internasional meneguhkan komitmen untuk memperkuat kualitas pendidikan melalui kolaborasi lintas negara. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperluas perspektif akademik, memperkaya dialog kebijakan, dan mendorong implementasi pendidikan yang progresif serta berorientasi pada kebahagiaan dan kebermaknaan proses belajar di Indonesia.

ALPTK PTMA dan Monash University sepakati Pelaksanaan Join Conference ProfunEdu ke-11 di Clayton Campus pada 25 November 2025 

Yogyakarta, 17 Oktober 2025 — Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (ALPTK PTMA) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat jejaring internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Pada kegiatan ProfunEdu ke-11 Tahun 2025, ALPTK PTMA secara resmi menindaklanjuti kerja sama antara Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah dengan Monash University, Australia. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk memperluas cakupan akademik dan riset dosen serta mahasiswa di lingkungan PTMA ke tingkat global.

Sebagai bagian dari implementasi kerja sama tersebut, ProfunEdu-11 Tahun 2025 dijadwalkan akan diselenggarakan pada 25 November 2025 di Monash University, Australia. Lokasi kegiatan direncanakan bertempat di Clayton Campus, yang merupakan salah satu kampus utama Monash University dan pusat kegiatan akademik serta riset unggulan.Kesepakatan ini merupakan hasil koordinasi & implementasi kerja sama dengan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dengan tim Monash University yang diselenggarakan di kantor Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah di Jalan Brawijaya, ring road selatan Yogyakarta pada Jumat, 17 Oktober 2025. Penyelenggaraan kegiatan di luar negeri ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam perjalanan internasionalisasi ALPTK PTMA, sekaligus memberikan pengalaman akademik yang berharga bagi seluruh peserta.

Kerja sama ini mencakup berbagai bentuk implementasi program non-degree yang diarahkan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia. Beberapa bentuk kerja sama tersebut meliputi joint international conference, joint publication, dan joint research di bidang pendidikan adaptif, progresif, dan moderatif. Program riset bersama ini akan mengangkat berbagai isu strategis dalam pengembangan pendidikan berbasis Deep Learning, Internet of Things (IoT), serta teknologi digital yang relevan dengan kebutuhan abad ke-21.

Selain fokus pada program non-degree, kerja sama ini juga membuka peluang pengembangan program degree, khususnya Ph.D. Program. Melalui program ini, dosen-dosen dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah diharapkan dapat melanjutkan studi doktoral di Monash University dengan dukungan akademik yang kuat. Hal ini sejalan dengan misi ALPTK PTMA untuk memperkuat kapasitas akademik dan memperluas wawasan internasional para pendidik bangsa.

Dalam ranah pertukaran akademik, kerja sama ini juga mencakup program exchange students, visiting professors, dan invited speakers dari Monash University. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa dan dosen PTMA akan memperoleh kesempatan untuk belajar langsung dari para pakar internasional, berbagi pengalaman riset, serta menjalin jejaring akademik lintas negara. Program ini diharapkan mampu mendorong terciptanya atmosfer akademik yang inklusif dan berdaya saing global.

Ketua ALPTK PTMA menyampaikan bahwa kerja sama dengan Monash University merupakan bukti nyata bahwa perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah siap bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman. “Kami ingin memastikan bahwa para dosen dan mahasiswa di lingkungan PTMA memiliki akses terhadap kolaborasi internasional yang bermakna, baik dalam bentuk riset bersama, publikasi, maupun mobilitas akademik,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Monash University menyambut baik langkah kolaboratif ini dan menilai bahwa kerja sama dengan PTMA merupakan peluang besar untuk memperkuat riset pendidikan berbasis nilai-nilai kemanusiaan dan moderasi. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi dan publikasi yang berkontribusi bagi kemajuan sistem pendidikan di kawasan Asia Tenggara.

Melalui rangkaian kegiatan ProfunEdu-11 di Monash University dan kerja sama yang berkelanjutan ini, ALPTK PTMA menegaskan perannya sebagai jembatan antara pendidikan tinggi nasional dan dunia internasional. Sinergi ini bukan hanya memperluas cakrawala akademik, tetapi juga memperkokoh posisi PTMA sebagai lembaga yang unggul, adaptif, dan berdaya saing global dalam menghadapi tantangan pendidikan masa depan.

Rakernas XVII ALPTK-PTMA

DOKUMEN RAPAT KERJA NASIONAL XVII TERINTEGRASI PROFUNEDU 11st
ASOSIASI LPTK PTMA

Rakernas XVII Terintegrasi dengan Konferensi Internasional The ProfunEdu-11 khusus edisi kali ini dilaksanakan di Melbourne, Australia pada Selasa, 25 November 2025

 

  • Buku Panduan Rakernas XVII ALPTK-PTMA
    Download panduan Rakernas dengan mengklik link di atas.
    Untuk Konferensi Internasional The 11st ProfunEdu dapat dilihat di https://profunedu.id/11/
  • REGISTRASI Peserta Rakernas XVII
    Untuk pemetaan jumlah peserta Rakernas XVII dan penyiapan akomodasi dan konsumsi kegiatan, kami mohon Bapak/Ibu Pimpinan Fakultas/Prodi untuk dapat mengisi form pendaftaran.
  • Surat Undangan Peserta
    Sebagai dasar Rektor/Direktur/Ketua LPTK PTMA untuk mendelegasikan peserta
  • Nomor Kontak Panitia
    Agus Susilo (ALPTK PTMA): 0822 2572 8641
    Almuntaqo Zain (ALPTK PTMA): 081-725-5464
    M. Syahriandi (ALPTK PTMA): +6285-728-557-159
    Verlandani Prakoso (Majelis Diktilitbang): (0857-4700-0596)

 

 

Rektor UMS Pimpin Delegasi 25 Pimpina PTMA teken MoU dengan Dubes RI Malaysia untuk Pprogram KKN KI

Kuala Lumpur, 9 September 2025

Sebagai bentuk komitmen nyata terhadap penguatan akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia, sebanyak 102 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut dilaksanakan pada Selasa, 9 September 2025, bertempat di Hotel Nilai Spring Resort, Negeri Sembilan, Malaysia. Acara ini turut disaksikan langsung oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono, serta pimpinan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.

Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, yang hadir sebagai salah satu pihak penandatangan, menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar dokumen formal, melainkan langkah strategis untuk memperluas pengabdian perguruan tinggi Indonesia di ranah internasional. “Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung KBRI dalam menyediakan pendidikan yang layak dan bermutu bagi anak-anak pekerja migran. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dan pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat menghadirkan kontribusi nyata di Sanggar Bimbingan yang menjadi pusat pembelajaran anak-anak Indonesia di Malaysia,” ujarnya.

Dalam perjanjian tersebut, para pihak sepakat bahwa ruang lingkup kerja sama meliputi:

  1. Penyelenggaraan KKN Internasional Mengajar dan pengabdian masyarakat di Sanggar Bimbingan.
  2. ⁠Pengembangan sumber daya manusia untuk peningkatan kualitas tenaga pendidik.
  3. ⁠Penempatan mahasiswa dan dosen pembimbing di berbagai wilayah di Semenanjung Malaysia.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi Indonesia dengan KBRI. “Kami percaya, melalui sinergi ini, pendidikan anak-anak pekerja migran dapat ditingkatkan kualitasnya sehingga mereka tidak tertinggal dalam memperoleh hak pendidikan. Program ini sekaligus memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia,” ungkapnya.

Kesepakatan kerja sama ini akan berlaku selama empat tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Kehadiran 102 perguruan tinggi sebagai peserta penandatangan menunjukkan tingginya komitmen dunia akademik Indonesia dalam memberikan solusi konkret atas tantangan pendidikan di luar negeri.

Dengan adanya MoU ini, diharapkan tercipta keberlanjutan program pendidikan dan peningkatan kapasitas generasi muda Indonesia di Malaysia, sehingga mampu membangun masa depan yang lebih baik bagi komunitas diaspora Indonesia.

ICEDUALL 8 Hosted by Aklan State University: Harnessing DL for Personalized & Adaptive Education

Kalibo, Philippines, August 20, 2025 – Aklan State University (ASU), Philippines, hosted The 8th International Conference on Education for All (ICEDUALL) with the theme “Harnessing DL for Personalized & Adaptive Education.” The conference was organized by the Association of Muhammadiyah-‘Aisyiyah Teacher Training and Education Faculties (Asosiasi LPTK PTMA) in collaboration with Aklan State University, and supported by Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Indonesia.

The hybrid-format conference brought together approximately 100 participants from 25 Muhammadiyah-‘Aisyiyah universities in Indonesia and one university from the Philippines. The presence of scholars and researchers from various countries reflects a shared commitment to advancing inclusive and equitable education for all.

In his welcoming remarks, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., Chair of the PTMA Association, conveyed his sincere appreciation to all participants and international partners.

“It is truly an honor to welcome you all to the 8th International Conference on Education for All (ICEDUALL). This event is organized by the Association of Education Faculties of Muhammadiyah-Aisyiyah Universities, in collaboration with Aklan State University, Philippines, and with the support of Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Indonesia,” he stated.

He also highlighted the achievements of Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) as the top-ranked private university in Indonesia. With more than 3,000 Scopus-indexed documents, a QS World University Ranking at approximately 1,400, and a student body exceeding 40,000, UMS continues to strengthen its position as a global center for education, research, and innovation.

“This conference serves as a gateway to strengthening academic and research partnerships between Aklan State University and UMS, particularly in research, publications, student and faculty exchanges, and joint academic programs,” he added.

Meanwhile, Prof. Dr. Jeffrey A. Clarin, President of Aklan State University, expressed his optimism about the collaboration between UMS and ASU, emphasizing its potential to enhance the quality of education in both institutions.

“Collaboration between UMS and Aklan State University will improve education quality of both universities. We can collaborate in student exchange, research, and community service,” he affirmed.

ICEDUALL 8 also featured two distinguished international speakers who offered fresh perspectives on education in the era of artificial intelligence (AI).

Dr. Arvin Kim Arnilla of Aklan State University underscored the importance of inclusiveness in education. According to him, educational systems must be capable of adapting to the AI era to ensure that all learners, without exception, have access to relevant and meaningful learning opportunities.

“Inclusiveness in education can adapt with the AI era,” he explained, stressing that technology should not replace teachers but rather expand access, accommodate diverse learner needs, and ensure that no one is left behind in the learning process.

On the other hand, Prof. Dr. Anam Sutopo of Universitas Muhammadiyah Surakarta delivered a presentation on “Harnessing Deep Learning for Personalized and Adaptive Education in the AI Era.” He explained how deep learning technologies can be applied to create more personalized and adaptive learning models. Artificial intelligence, he noted, can identify students’ learning patterns, map their strengths and weaknesses, and provide faster and more accurate feedback. Consequently, AI has the potential to accelerate the realization of truly student-centered education.

Together, the two presentations emphasized that integrating inclusivity with artificial intelligence technologies is essential in shaping future education systems.

In his closing message, Prof. Harun Joko Prayitno expressed his sincere appreciation to the organizing committees, distinguished speakers, and all participants who had dedicated their time, effort, and expertise to ensure the success of the 8th International Conference on Education for All (ICEDUALL). He emphasized that the collective contributions of various stakeholders, both from Indonesia and the Philippines, had created a vibrant academic forum that fostered meaningful dialogue, strengthened international collaboration, and advanced the shared vision of inclusive and adaptive education.

“Please enjoy the conference, and I hope you will experience fruitful discussions, exchange valuable insights, and build sustainable networks that will contribute to the future of education. May this event not only be an academic milestone but also a truly memorable experience for all of us,” he commented.

The 8th ICEDUALL Conference not only served as an academic platform but also as a bridge to strengthen sustainable international collaboration between Indonesia and the Philippines in advancing global education.

Misi Kemanusiaan Menghadirkan Pendidikan untuk Semua yang Berkelanjutan: KKN Kemitraan Internasional Angkatan Ke-13 LPTK PTMA

Kuala Lumpur, 24 Juli 2025

KKN Kemitraan Internasional Angkatan 13 LPTK PTMA periode ini telah diikuti oleh sebanyak 25 mahasiswa dan 22 dosen yang berasal dari 16 PTMA, 1 PTN, dan 1 PTS dengan penempatan lokasi berjumlah 11 SB dan ICC di wilayah semenanjung Kuala Lumpur dan Johor Bahru, yaitu SB Subang Mewah, SB Srimuda, SB Kampung Baru, SB Ampang, SB Pandan Jaya, SB Selayang, SB Pelita Ilmu, SB Sungai Besi Indah, SB Permai Penang, SB At-Tanzil, dan ICC Muar.

Peserta Program KKN KI LPTK PTMA sejak pertama kali dilaksanakan sudah diikuti sebanyak 664 mahasiswa dan 225 dosen yang berasal dari 62 PTMA yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan penempatan lokasi berjumlah 47 SB/ICC/PPWNI di semenanjung Kuala Lumpur, Penang, dan Johor Bahru.

Semangat dan harapan menyelimuti SB Sungai Besi Indah, Selangor. Saat ini, mahasiswa dari Indonesia resmi memulai pengabdian mereka dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kemitraan Internasional Angkatan ke-13. Program ini merupakan bagian dari kolaborasi strategis antara Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) – Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) dan sekolah Indonesia di Malaysia dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Sekolah Dasar (SD).

Dalam program tersebut, LPTK-PTMA menyelenggarakan program KKN-KI tahun ini dengan melibatkan 25 mahasiswa dan 22 dosen dari 1 PTN, 1 PTS, dan 16 PTMA. Mahasiswa pilihan dari berbagai PTMA, yakni Rinanti Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dari Universitas Muhammadiyah Kupang didampingi oleh Bapak Dosen Universitas Muhammadiyah Kupang yaitu Bp. Julhidayat Muhsam, S.Pd., M.Pd dan dibawah bimbingan Dr. Sri Slamet, M.Hum., M.Pd hadir dengan semangat mengabdi dan belajar lintas budaya.

Kehadiran mereka disambut hangat oleh keluarga besar SB Sungai Besi Indah, yang dengan penuh antusiasme membuka pintu kolaborasi dalam kegiatan belajar-mengajar, pembinaan karakter, serta penguatan identitas kebangsaan bagi anak-anak SD Indonesia di Malaysia. Dalam sambutannya, Bp. Aris dan Bp. Andi selaku Perwakilan Pengelola SB Sungai Besi Indah menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi atas partisipasi para mahasiswa dalam program KKN Internasional. Beliau juga menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan KKN yang akan berfokus pada pengajaran anak-anak SD Indonesia di Malaysia.

Selain itu, Bp. Aris juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan di masa depan, khususnya dalam memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan anak-anak Indonesia di SB Sungai Besi Indah, Selangor. Momen penyambutan di SB Sungai Besi diawali dengan sesi perkenalan dan ramah tamah antara mahasiswa, guru, dan siswa. Antusiasme para siswa terlihat jelas, terutama saat mereka menampilkan Tari Saman.

Tari Saman adalah salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang berasal dari suku Gayo di Aceh, khususnya dari wilayah Gayo Lues. Tarian ini dikenal karena keunikan formasi dan gerakannya yang cepat dan harmonis, dilakukan secara duduk berjajar oleh sekelompok penari. Tari Saman biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa penting seperti kelahiran, pernikahan, atau peringatan hari besar keagamaan. Lirik lagu yang mengiringi tari ini menggunakan bahasa Gayo dan sering mengandung pesan moral, keagamaan, atau sindiran sosial. Ciri khas utama dari tari Saman adalah keselarasan gerak tangan, tubuh, dan kepala yang dilakukan secara serempak tanpa alat musik, hanya mengandalkan suara tepuk tangan, hentakan dada, dan lantunan syair.

Dalam konteks budaya Islam di Aceh, tari Saman juga merepresentasikan semangat kebersamaan dan pengabdian kepada nilai-nilai religius. Pada tahun 2011, UNESCO menetapkan Tari Saman sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang Memerlukan Perlindungan Mendesak. Pengakuan ini menegaskan pentingnya pelestarian Tari Saman sebagai identitas budaya Aceh yang kaya akan nilai estetika, etika, dan spiritualitas. Tarian ini pula sebagai bentuk sambutan kepada kakak-kakak yang berkegiatan di SB Sungai Besi Indah.

Program KKN ini akan berlangsung selama lebih dari satu bulan, dengan fokus kegiatan pada penguatan literasi, pengembangan media interaktif, serta pengenalan budaya Indonesia lewat media pembelajaran pop-up book. Dengan dibukanya

ALPTK PTMA dan UHAMKA Selenggarakan Ramadan Deep Learning: Kupas Pembelajaran Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan Bersama Mendikdasmen RI

Jakarta, 25 Maret 2025

Dalam rangka menciptkan pembelajaran yang mendalam dam menyenangkan Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (ALPTK) Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) bersama Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menggelar Ramadan Deep Learning (Online Focus Group Discussion) dengan tajuk Deep Learning: Mind, Meaning, Joyfully melalui platform Zoom Meeting dan Youtube, Selasa (25/3).

Dalam kesempatan berharga ini, acara Ramadan Deep Learning menghadirkan sejumlah tokoh penting, di antaranya Prof. Abdul Mu’ti selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), serta Prof. Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka. Selain itu, kegiatan ini turut dihadiri oleh segenap stakeholder Uhamka serta peserta Focus Group Discussion (FGD) yang berasal dari kalangan tenaga kependidikan, baik di tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Ramadan Deep Learning ini juga mengundang beberapa narasumber dari berbagai ahli, diantaranya Prof. Harun Joko Prayitno Ketua Asosiasi LPTK PTMA, Prof. Suyanto Guru Besar UNY, dan Prof. Marc Gendron dari University de Montreal.

Rektor Uhamka, Prof. Gunawan, yang hadir sebagai Keynote Speaker, menekankan bahwa penerapan aspek mindful, meaningful, dan joyful dalam konsep deep learning dapat menjadi pendekatan yang efektif bagi para pendidik dalam menciptakan pembelajaran yang lebih dinamis. “dengan menghadirkan proses pembelajaran yang aktif, interaktif, dan komunikatif, para pendidik dapat mendorong siswa untuk lebih terlibat secara kognitif, emosional, dan sosial dalam kegiatan belajar” ujarnya. “Hal ini pada akhirnya akan membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di era modern”. lanjutnya

Dalam paparannya Menteri Dikdasmen RI Prof. Abdul Mu’ti menekankan bahwa Deep Learning merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi learning loss yang dialami oleh siswa dalam beberapa tahun terakhir. “Deep Learning akan mengajak sistem pembelajaran saat ini untuk menemukan metode baru, di mana kemampuan berpikir siswa tidak hanya ditentukan oleh nilai dan angka, tetapi juga melalui proses pembelajaran yang menghubungkan fakta yang mereka temukan dengan makna yang mereka dapatkan,” ujar Prof. Abdul Mu’ti

Prof. Abdul Mu’ti menambahkan bahwa pembelajaran pembelajaran dengan mengadopsi Deep Learning itu mampu mengatasi learning loss yang saat ini tengah dialami banyak siswa di Indonesia. Metode ini menuntun sistem pendidikan untuk berinovasi, sehingga kemampuan berpikir siswa tidak lagi sekadar diukur dengan angka dan nilai, tetapi melalui pengalaman belajar yang menghubungkan temuan fakta dengan pemahaman yang bermakna yang didapakan oleh siswa.

Prof. Harun Joko Prayitno dalam pemaparannya menjelaskan gambaran konsep deep learning, yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga mendorong inovasi dalam dunia pendidikan. Salah satu upaya konkret yang direncanakan adalah pembentukan Simposium Deep Learning PTMA, yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi para akademisi, pendidik, dan praktisi pendidikan untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, serta mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA). “Webinar ini sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan, untuk selanjutnya dapat menghadirkan praktisi atau pelaku yg menerapkan deep learning, bisa guru, pengawas, atau kepala sekolah” Tambah Harun Joko Prayitno dalam paparannya. Selain itu, kegiatan ini juga dapat dilakukan berseri agar menumbuhkan minat para akademisi dalam meningkatkan pembelajaran yang berkonsep deep learning. Pemikiran-pemikiran tersebut tidak hanya berhenti pada pembahasan awal, tetapi juga akan terus berkembang dan dianalisis lebih lanjut dalam Jurnal Deep Learning. Jurnal ini akan menjadi media akademik yang mewadahi berbagai gagasan, penelitian, dan temuan terbaru yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Melalui publikasi ini, berbagai perspektif akan dikaji secara mendalam guna memperkaya wawasan serta memberikan kontribusi ilmiah yang signifikan bagi pengembangan teori dan praktik di bidang yang relevan. Selain itu, jurnal ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi yang ingin menggali lebih jauh mengenai isu-isu terkini yang sedang berkembang.

PM Pembelajaran Mendalam: Berkesadaran (mindful), ⁠⁠Bermakna (meaningful), Menggembirakan (joyful)

Jakarta, Februari 2025

Pemerintah RI melalui Kemendikdasmen RI, menetapkan Pembelajaran Mendalam (PM) dirancang sebagai pendekatan yang mampu menjawab tantangan krisis pembelajaran dan kebutuhan pembelajaran abad ke-21. Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata, serta pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Naskah ini disusun sebagai landasan akademik untuk mendukung implementasi Pembelajaran Mendalam di Indonesia dalam rangka menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dan berdaya saing global.

Penerapan PM pada setiap jenjang pendidikan perlu didukung oleh ekosistem pembelajaran yang kondusif, kemitraan pembelajaran yang luas dan bermakna, dan pemanfaatan teknologi digital yang efektif agar terwujud belajar penuh kesadaran dan perhatian, bermakna dan relevan, serta belajar dengan gembira, antusias dan semangat.

Pembelajaran Mendalam didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Kerangka kerja PM terdiri atas empat komponen, yaitu (1) dimensi profil lulusan, (2) prinsip pembelajaran, (3) pengalaman belajar, dan (4) kerangka pembelajaran. Profil lulusan terdiri atas delapan dimensi, yaitu (1) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) kewargaan, (3) penalaran kritis, (4) kreativitas, (5) kolaborasi, (6) kemandirian, (7) kesehatan, dan (8) komunikasi. Dimensi profil lulusan merupakan kompetensi utuh yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik setelah menyelesaikan proses pembelajaran dan pendidikan.

Prinsip PM terdiri atas berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Prinsip-prinsip PM akan mampu memuliakan guru, siswa, dan pemangku kepentingan pendidikan lain serta memberikan pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru memberikan kesempatan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar untuk proses perolehan pemahaman, mengaplikasi dalam berbagai konteks, serta merefleksikan PM.

Komponen kerangka pembelajaran terdiri atas praktik pedagogis, lingkungan pembelajaran, kemitraan pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi digital. Proses penyusunan naskah akademik ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari akademisi, praktisi pendidikan, hingga pemangku kepentingan. Melalui kajian literatur mendalam dan diskusi kelompok terpumpun, berbagai aspek filosofi, teori, konsep, hingga strategi implementasi, Pembelajaran Mendalam telah dirumuskan secara komprehensif. Dalam naskah ini, kami juga menggarisbawahi pentingnya penguatan peran guru, kepala sekolah, dan pengawas, serta ekosistem pembelajaran yang kolaboratif dan berbasis teknologi digital.

Lampiran:

ICEDUALL 6: Kolaborasi KDEI-NTNU-PCIM Taiwan Hadirkan Pendidikan Bermutu dan Merata untuk Semua pada Era AI

Taipei, 14 Februari 2015.

Bertempat di Kantor KDEI Taipei, Taiwan, ICEDUALL Seri 6, sebuah konferensi bereputasi internasional yang fokus pada pendidikan bermutu dan merata untuk semua, mengangkat tema Reimagining Education in the Age of AI: Innovations, Impacts, and Implications.
Tema ini menjadi penting dalam kaitannya dengan upaya menghadirkan pendidikan bermutu dan merata untuk semua pada era AI yang memerlukan inovasi, dampak, dan relevansinya untuk pendidikan holistik, khususnya kompetensi pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat. Tema ini sangat relevan karena hakikat pendidikan bukan hanya bertujuan untuk ilmu, tetapi untuk mendewasakan dan memandirikan peserta didik. Pendidikan adalah untuk memartabatkan kehidupan, sehingga pendidikan bermutu dan pendidikan secara merata menjadi sangat relevan sebagai perekat pendidikan yang mampu membumikan peradaban dunia. Demikian pesan penting yang disampaikan oleh Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Abdul Mukti.

ICEDUALL 6 dibuka oleh Bapak Zulmartino, selaku Deputy Representative of Indonesian Economic and Trade Office to Taipei. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bapak Novrizal, selaku Director of Citizens’ Protection and Sociocultural Affairs, Indonesian Economic and Trade Office to Taipei. Hadir secara langsung Bapak Rektor Unmuh Sampit Kalimantan Tengah, Bapak Ramadhan dan Tim, Bapak WR Kerja Sama Unmuh Malang, Ibu Dekan FKIP UMM Malang, perwakilan dari Unmuh OKU Timur, Unmuh Kupang, dan sejumlah delegasi dari FKIP UMS Surakarta. Dalam sambutannya, Bapak Zulmartino dari KDEI, mewakili Bapak Kepala KDEI, memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraan ICEDUALL yang dirancang oleh ALPTK PTMA ini sebagai bagian dari upaya mendekatkan antara hakikat pendidikan dengan kebutuhan pendidikan riil di lapangan, terutama pendidikan yang sangat dibutuhkan oleh keluarga migran di berbagai negara, termasuk di Taiwan, Hong Kong, Arab Saudi, Malaysia, dan keluarga migran di seluruh belahan dunia.

ICEDUALL 6 yang diselenggarakan di KDEI Taipei, Taiwan, ini merupakan konferensi lanjutan dari ICEDUALL 1-5 sebelumnya, yang telah sukses dilaksanakan: ICEDUALL 1 di KBRI Kuala Lumpur, ICEDUALL 2 di KJRI Penang, ICEDUALL 3 di UMS Indonesia, ICEDUALL 4 di Hong Kong, ICEDUALL 5 di UMMAT Lombok Indonesia, dan direncanakan ICEDUALL 7 di Papua, serta ICEDUALL 8 di Beijing atau Turki.

ICEDUALL 6 ini diikuti lebih dari 96 pemakalah dari berbagai negara dan universitas di seluruh dunia. Pemakalah yang hadir secara langsung di ICEDUALL 6 KDEI Taipei sebanyak 31, antara lain dari NTNU Taiwan, Kupang, Borneo, Oku Timur, Malang, Surakarta, Indonesia, Padang, dan lainnya. Sementara itu, 66 peserta lainnya hadir secara daring dari Kuala Lumpur, Johor, Penang, Indonesia, Thailand, Filipina, dan lain-lain. Luaran paper ICEDUALL 6 Taiwan ini akan diterbitkan di berbagai Jurnal Ilmiah Bereputasi (JIB), Proseding Bereputasi Terindeks Scopus maupun WoS.

Topik-topik yang disajikan oleh pembicara kunci dalam ICEDUALL 6 ini sangat penting dan strategis dalam kaitannya dengan upaya konsisten untuk menghadirkan pendidikan bermutu dan pendidikan merata untuk semua:

  • Prof. Chun-Yen Chang (National Taiwan Normal University; yang hadir luring di KDEI) menyajikan makalah dengan tema “Transforming the Future of Learning: How CCR and AISI Are Revolutionizing Education.”
  • Prof. Wu-Yuin Hwang, Ph.D. (National Dong Hwa University, Taiwan) dengan tema “AI-driven innovations in teaching and learning.”
  • Dr. Adi Nurcahyono (UNNES, Indonesia) dengan tema “Case studies of AI integration in various educational contexts.”
  • Dr. Kongkiti Phusavat (Kasetsart University, Thailand) dengan tema “Motivation to learn with the issues for AI developers to imagine.”
  • Dr. Kaarthiyainy Supramaniam (Universiti Teknologi MARA, Malaysia) dengan tema “The impact of AI on educational equity and access.”

Upaya menghadirkan pendidikan yang bermutu dan merata untuk semua ini penting digelorakan kepada semua pengambil kebijakan pendidikan di seluruh dunia. Pentingnya pendidikan bermutu dan merata di seluruh dunia ini diharapkan akan mampu memartabatkan dan memanusiakan manusia, menjadi pendidikan perdamaian, pendidikan yang bertabur kedamaian dan peradaban, serta menjadi perekat pendidikan holistik yang mampu mencerahkan generasi masa depan peserta didik dan membumikan peradaban dunia. Demikian disampaikan oleh Ketua ALPTK PTMA, Prof. Harun Joko Prayitno.

ICEDUALL 6 ini dapat terselenggara dengan baik berkat dukungan dan kerja sama dengan KDEI, NTNU, PCIM Taiwan, dan lebih dari 15 LPTK PTMA sebagai host @ICEDUAL-LPTK PTMA.

[wzslider autoplay=”true”]

ALPTK PTMA Rintis Kerja Sama dengan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center

Taipei, 15 Februari 2025

Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (ALPTK PTMA) merintis kerja sama dengan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center untuk memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan dan dakwah Islam. Kunjungan ini berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025, di Taipei, Taiwan.

Delegasi ALPTK PTMA yang berjumlah 27 orang terdiri atas perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Kupang, Universitas Muhammadiyah Sampit, dan Universitas Muhammadiyah OKU Timur. Rombongan ini dipimpin oleh Ketua ALPTK PTMA, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., serta didampingi oleh sejumlah akademisi dan tenaga pendidik dari masing-masing perguruan tinggi.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas berbagai peluang kerja sama, termasuk pengembangan program pendidikan Islam, pelatihan tenaga pendidik, dan pertukaran mahasiswa dan dosen. Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan mempererat hubungan antara komunitas Muslim Indonesia di Taiwan dengan institusi pendidikan Islam di tanah air.

Pada kesempatan tersebut, Ketua ALPTK PTMA, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menyampaikan dukungannya kepada Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center, yang telah merintis pendidikan Islam di Taiwan. Ia mengapresiasi upaya pusat pendidikan tersebut dalam memperkenalkan nilai-nilai Islam serta memberikan wadah bagi umat Muslim untuk belajar dan berkembang di lingkungan internasional.

“Kami sangat mendukung inisiatif Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center dalam mengembangkan pendidikan Islam di Taiwan. Upaya ini merupakan langkah penting dalam menjaga eksistensi dan kualitas pendidikan berbasis nilai-nilai Islam di kancah global,” ujar Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum.

Perwakilan dari Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center menyambut baik inisiatif ini dan berharap sinergi dengan ALPTK PTMA dapat memberikan manfaat nyata bagi umat Islam di Taiwan, terutama dalam bidang pendidikan dan dakwah. Pusat pendidikan ini memiliki peran strategis dalam menyediakan pendidikan Islam bagi masyarakat Muslim di Taiwan. Selain memperkuat aspek akademik, kerja sama ini juga membuka peluang bagi pengembangan kegiatan dakwah berbasis pendidikan. Dalam diskusi yang berlangsung, kedua belah pihak sepakat bahwa dakwah harus dikembangkan dengan pendekatan yang adaptif dan kontekstual, sehingga dapat lebih efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Islam kepada berbagai lapisan masyarakat.

Salah satu bentuk konkret dari kerja sama ini adalah rencana pengiriman tenaga pengajar dan dari perguruan tinggi Muhammadiyah untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan dakwah di Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center. Melalui program ini, diharapkan masyarakat Muslim di Taiwan dapat memperoleh akses yang lebih luas terhadap pendidikan Islam berkualitas, baik dalam aspek akademik maupun keagamaan. Di samping itu, kerja sama ini juga dapat memperkuat jejaring global perguruan tinggi Muhammadiyah dengan institusi pendidikan Islam di luar negeri. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa dan dosen yang dapat berpartisipasi dalam program pertukaran dan penelitian lintas negara yang berfokus pada pengembangan pendidikan Islam.

Kerja sama ini diharapkan dapat segera direalisasikan dalam bentuk program konkret yang bermanfaat bagi kedua belah pihak serta mendukung perkembangan pendidikan Islam di tingkat internasional. Dengan adanya sinergi ini, ALPTK PTMA dan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center dapat bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan sistem pendidikan Islam yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan, yang turut berperan dalam menjembatani kerja sama antara ALPTK PTMA dan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center. PCIM Taiwan aktif dalam berbagai kegiatan dakwah, pendidikan, dan sosial di Taiwan, sehingga kolaborasi ini diharapkan semakin memperkuat peran Muhammadiyah dalam pengembangan pendidikan Islam di kancah internasional.

[wzslider autoplay=”true”]

Asosiasi LPTK PTM © 2016 Back to Top