PM Pembelajaran Mendalam: Berkesadaran (mindful), ⁠⁠Bermakna (meaningful), Menggembirakan (joyful)

Jakarta, Februari 2025

Pemerintah RI melalui Kemendikdasmen RI, menetapkan Pembelajaran Mendalam (PM) dirancang sebagai pendekatan yang mampu menjawab tantangan krisis pembelajaran dan kebutuhan pembelajaran abad ke-21. Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata, serta pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Naskah ini disusun sebagai landasan akademik untuk mendukung implementasi Pembelajaran Mendalam di Indonesia dalam rangka menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dan berdaya saing global.

Penerapan PM pada setiap jenjang pendidikan perlu didukung oleh ekosistem pembelajaran yang kondusif, kemitraan pembelajaran yang luas dan bermakna, dan pemanfaatan teknologi digital yang efektif agar terwujud belajar penuh kesadaran dan perhatian, bermakna dan relevan, serta belajar dengan gembira, antusias dan semangat.

Pembelajaran Mendalam didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Kerangka kerja PM terdiri atas empat komponen, yaitu (1) dimensi profil lulusan, (2) prinsip pembelajaran, (3) pengalaman belajar, dan (4) kerangka pembelajaran. Profil lulusan terdiri atas delapan dimensi, yaitu (1) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) kewargaan, (3) penalaran kritis, (4) kreativitas, (5) kolaborasi, (6) kemandirian, (7) kesehatan, dan (8) komunikasi. Dimensi profil lulusan merupakan kompetensi utuh yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik setelah menyelesaikan proses pembelajaran dan pendidikan.

Prinsip PM terdiri atas berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Prinsip-prinsip PM akan mampu memuliakan guru, siswa, dan pemangku kepentingan pendidikan lain serta memberikan pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru memberikan kesempatan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar untuk proses perolehan pemahaman, mengaplikasi dalam berbagai konteks, serta merefleksikan PM.

Komponen kerangka pembelajaran terdiri atas praktik pedagogis, lingkungan pembelajaran, kemitraan pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi digital. Proses penyusunan naskah akademik ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari akademisi, praktisi pendidikan, hingga pemangku kepentingan. Melalui kajian literatur mendalam dan diskusi kelompok terpumpun, berbagai aspek filosofi, teori, konsep, hingga strategi implementasi, Pembelajaran Mendalam telah dirumuskan secara komprehensif. Dalam naskah ini, kami juga menggarisbawahi pentingnya penguatan peran guru, kepala sekolah, dan pengawas, serta ekosistem pembelajaran yang kolaboratif dan berbasis teknologi digital.

Lampiran:

ICEDUALL 6: Kolaborasi KDEI-NTNU-PCIM Taiwan Hadirkan Pendidikan Bermutu dan Merata untuk Semua pada Era AI

Taipei, 14 Februari 2015.

Bertempat di Kantor KDEI Taipei, Taiwan, ICEDUALL Seri 6, sebuah konferensi bereputasi internasional yang fokus pada pendidikan bermutu dan merata untuk semua, mengangkat tema Reimagining Education in the Age of AI: Innovations, Impacts, and Implications.
Tema ini menjadi penting dalam kaitannya dengan upaya menghadirkan pendidikan bermutu dan merata untuk semua pada era AI yang memerlukan inovasi, dampak, dan relevansinya untuk pendidikan holistik, khususnya kompetensi pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat. Tema ini sangat relevan karena hakikat pendidikan bukan hanya bertujuan untuk ilmu, tetapi untuk mendewasakan dan memandirikan peserta didik. Pendidikan adalah untuk memartabatkan kehidupan, sehingga pendidikan bermutu dan pendidikan secara merata menjadi sangat relevan sebagai perekat pendidikan yang mampu membumikan peradaban dunia. Demikian pesan penting yang disampaikan oleh Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Abdul Mukti.

ICEDUALL 6 dibuka oleh Bapak Zulmartino, selaku Deputy Representative of Indonesian Economic and Trade Office to Taipei. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bapak Novrizal, selaku Director of Citizens’ Protection and Sociocultural Affairs, Indonesian Economic and Trade Office to Taipei. Hadir secara langsung Bapak Rektor Unmuh Sampit Kalimantan Tengah, Bapak Ramadhan dan Tim, Bapak WR Kerja Sama Unmuh Malang, Ibu Dekan FKIP UMM Malang, perwakilan dari Unmuh OKU Timur, Unmuh Kupang, dan sejumlah delegasi dari FKIP UMS Surakarta. Dalam sambutannya, Bapak Zulmartino dari KDEI, mewakili Bapak Kepala KDEI, memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraan ICEDUALL yang dirancang oleh ALPTK PTMA ini sebagai bagian dari upaya mendekatkan antara hakikat pendidikan dengan kebutuhan pendidikan riil di lapangan, terutama pendidikan yang sangat dibutuhkan oleh keluarga migran di berbagai negara, termasuk di Taiwan, Hong Kong, Arab Saudi, Malaysia, dan keluarga migran di seluruh belahan dunia.

ICEDUALL 6 yang diselenggarakan di KDEI Taipei, Taiwan, ini merupakan konferensi lanjutan dari ICEDUALL 1-5 sebelumnya, yang telah sukses dilaksanakan: ICEDUALL 1 di KBRI Kuala Lumpur, ICEDUALL 2 di KJRI Penang, ICEDUALL 3 di UMS Indonesia, ICEDUALL 4 di Hong Kong, ICEDUALL 5 di UMMAT Lombok Indonesia, dan direncanakan ICEDUALL 7 di Papua, serta ICEDUALL 8 di Beijing atau Turki.

ICEDUALL 6 ini diikuti lebih dari 96 pemakalah dari berbagai negara dan universitas di seluruh dunia. Pemakalah yang hadir secara langsung di ICEDUALL 6 KDEI Taipei sebanyak 31, antara lain dari NTNU Taiwan, Kupang, Borneo, Oku Timur, Malang, Surakarta, Indonesia, Padang, dan lainnya. Sementara itu, 66 peserta lainnya hadir secara daring dari Kuala Lumpur, Johor, Penang, Indonesia, Thailand, Filipina, dan lain-lain. Luaran paper ICEDUALL 6 Taiwan ini akan diterbitkan di berbagai Jurnal Ilmiah Bereputasi (JIB), Proseding Bereputasi Terindeks Scopus maupun WoS.

Topik-topik yang disajikan oleh pembicara kunci dalam ICEDUALL 6 ini sangat penting dan strategis dalam kaitannya dengan upaya konsisten untuk menghadirkan pendidikan bermutu dan pendidikan merata untuk semua:

  • Prof. Chun-Yen Chang (National Taiwan Normal University; yang hadir luring di KDEI) menyajikan makalah dengan tema “Transforming the Future of Learning: How CCR and AISI Are Revolutionizing Education.”
  • Prof. Wu-Yuin Hwang, Ph.D. (National Dong Hwa University, Taiwan) dengan tema “AI-driven innovations in teaching and learning.”
  • Dr. Adi Nurcahyono (UNNES, Indonesia) dengan tema “Case studies of AI integration in various educational contexts.”
  • Dr. Kongkiti Phusavat (Kasetsart University, Thailand) dengan tema “Motivation to learn with the issues for AI developers to imagine.”
  • Dr. Kaarthiyainy Supramaniam (Universiti Teknologi MARA, Malaysia) dengan tema “The impact of AI on educational equity and access.”

Upaya menghadirkan pendidikan yang bermutu dan merata untuk semua ini penting digelorakan kepada semua pengambil kebijakan pendidikan di seluruh dunia. Pentingnya pendidikan bermutu dan merata di seluruh dunia ini diharapkan akan mampu memartabatkan dan memanusiakan manusia, menjadi pendidikan perdamaian, pendidikan yang bertabur kedamaian dan peradaban, serta menjadi perekat pendidikan holistik yang mampu mencerahkan generasi masa depan peserta didik dan membumikan peradaban dunia. Demikian disampaikan oleh Ketua ALPTK PTMA, Prof. Harun Joko Prayitno.

ICEDUALL 6 ini dapat terselenggara dengan baik berkat dukungan dan kerja sama dengan KDEI, NTNU, PCIM Taiwan, dan lebih dari 15 LPTK PTMA sebagai host @ICEDUAL-LPTK PTMA.

ALPTK PTMA Rintis Kerja Sama dengan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center

Taipei, 15 Februari 2025

Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (ALPTK PTMA) merintis kerja sama dengan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center untuk memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan dan dakwah Islam. Kunjungan ini berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025, di Taipei, Taiwan.

Delegasi ALPTK PTMA yang berjumlah 27 orang terdiri atas perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Kupang, Universitas Muhammadiyah Sampit, dan Universitas Muhammadiyah OKU Timur. Rombongan ini dipimpin oleh Ketua ALPTK PTMA, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., serta didampingi oleh sejumlah akademisi dan tenaga pendidik dari masing-masing perguruan tinggi.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas berbagai peluang kerja sama, termasuk pengembangan program pendidikan Islam, pelatihan tenaga pendidik, dan pertukaran mahasiswa dan dosen. Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan mempererat hubungan antara komunitas Muslim Indonesia di Taiwan dengan institusi pendidikan Islam di tanah air.

Pada kesempatan tersebut, Ketua ALPTK PTMA, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menyampaikan dukungannya kepada Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center, yang telah merintis pendidikan Islam di Taiwan. Ia mengapresiasi upaya pusat pendidikan tersebut dalam memperkenalkan nilai-nilai Islam serta memberikan wadah bagi umat Muslim untuk belajar dan berkembang di lingkungan internasional.

“Kami sangat mendukung inisiatif Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center dalam mengembangkan pendidikan Islam di Taiwan. Upaya ini merupakan langkah penting dalam menjaga eksistensi dan kualitas pendidikan berbasis nilai-nilai Islam di kancah global,” ujar Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum.

Perwakilan dari Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center menyambut baik inisiatif ini dan berharap sinergi dengan ALPTK PTMA dapat memberikan manfaat nyata bagi umat Islam di Taiwan, terutama dalam bidang pendidikan dan dakwah. Pusat pendidikan ini memiliki peran strategis dalam menyediakan pendidikan Islam bagi masyarakat Muslim di Taiwan. Selain memperkuat aspek akademik, kerja sama ini juga membuka peluang bagi pengembangan kegiatan dakwah berbasis pendidikan. Dalam diskusi yang berlangsung, kedua belah pihak sepakat bahwa dakwah harus dikembangkan dengan pendekatan yang adaptif dan kontekstual, sehingga dapat lebih efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Islam kepada berbagai lapisan masyarakat.

Salah satu bentuk konkret dari kerja sama ini adalah rencana pengiriman tenaga pengajar dan dari perguruan tinggi Muhammadiyah untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan dakwah di Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center. Melalui program ini, diharapkan masyarakat Muslim di Taiwan dapat memperoleh akses yang lebih luas terhadap pendidikan Islam berkualitas, baik dalam aspek akademik maupun keagamaan. Di samping itu, kerja sama ini juga dapat memperkuat jejaring global perguruan tinggi Muhammadiyah dengan institusi pendidikan Islam di luar negeri. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa dan dosen yang dapat berpartisipasi dalam program pertukaran dan penelitian lintas negara yang berfokus pada pengembangan pendidikan Islam.

Kerja sama ini diharapkan dapat segera direalisasikan dalam bentuk program konkret yang bermanfaat bagi kedua belah pihak serta mendukung perkembangan pendidikan Islam di tingkat internasional. Dengan adanya sinergi ini, ALPTK PTMA dan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center dapat bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan sistem pendidikan Islam yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan, yang turut berperan dalam menjembatani kerja sama antara ALPTK PTMA dan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center. PCIM Taiwan aktif dalam berbagai kegiatan dakwah, pendidikan, dan sosial di Taiwan, sehingga kolaborasi ini diharapkan semakin memperkuat peran Muhammadiyah dalam pengembangan pendidikan Islam di kancah internasional.

Bangun Kemitraan Strategis: ALPTK-PTMA dan NTNU Kolaborasi Inovasi Pendidikan dan Riset-Publikasi Bersama

Taipei, 15 Februari 2025

Pada tanggal 14 Februari 2025, Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (ALPTK-PTMA), yang terdiri dari enam universitas, yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Sampit, Universitas Muhammadiyah Kupang, dan Universitas Muhammadiyah Oku Timur, melakukan kunjungan akademik ke National Taiwan Normal University (NTNU), Taiwan. Kunjungan ini merupakan rangkaian lanjutan dari kolaborasi konferensi ICEDUALL-6 dengan menghadirkan Prof. Chun-Yen Chang, ahli inovasi teknologi pembelajaran dari NTNU.

Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua ALPTK-PTMA, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, dan diterima langsung oleh pimpinan NTNU yang diketuai oleh Prof. Chien-Fu Lin selaku Ketua Departemen Pendidikan NTNU. Pertemuan ini dihadiri lengkap oleh semua Pimpinan Fakultas Pendidikan NTNU. Kegiatan ini bertujuan untuk menjajaki kolaborasi akademik yang dapat mendukung pengembangan kualitas pendidikan tinggi di kedua institusi.

Rangkaian kegiatan diawali dengan sesi pengenalan yang menghadirkan para pakar di bidang pendidikan dari kedua belah pihak. Prof. Shu-Hua Tang memberikan presentasi tentang para ahli pendidikan di NTNU serta program-program pascasarjana yang tersedia di universitas tersebut. Dalam sesi berikutnya, Prof. Hsin-Heng Chen memaparkan sistem pelatihan guru (teacher training process) yang diterapkan di NTNU, memberikan wawasan tentang kebijakan dan metodologi pendidikan guru di Taiwan. Selain itu, Prof. Tsui-Chun Hu memperkenalkan program pembelajaran bahasa Mandarin bagi mahasiswa internasional, yang menjadi bagian dari upaya NTNU dalam mendukung internasionalisasi pendidikan tinggi.

Selanjutnya, Prof. Chun-Yen Chang menyampaikan materi mengenai Institute for Research Excellence in Learning Sciences, sebuah lembaga riset unggulan yang berfokus pada inovasi dalam pembelajaran dan pendidikan berbasis sains. Presentasi ini memberikan wawasan terkait perkembangan penelitian di NTNU yang dapat menjadi referensi bagi ALPTK-PTMA dalam meningkatkan kualitas riset dan pengajaran. Berbagai diskusi yang berlangsung selama sesi ini membuka peluang bagi akademisi dari kedua institusi untuk saling bertukar gagasan dan pengalaman dalam pengembangan pendidikan.

Dari pihak ALPTK-PTMA, Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi., Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Muhammadiyah Malang, memaparkan berbagai peluang kolaborasi yang dapat dijalin dengan NTNU. Beberapa bentuk kerja sama yang diusulkan meliputi student mobility, program double degree, staff mobility, penelitian bersama (research collaboration), program visiting professor, serta penyelenggaraan short-course. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dosen dan mahasiswa di kedua institusi, khususnya dalam memperluas wawasan akademik dan meningkatkan kualitas pendidikan berbasis global.

Kegiatan kunjungan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk langsung memulai riset bersama antara Fakultas Pendidikan NTNU dengan beberapa LPTK PTMA yang hadir pada pertemuan tersebut. Riset tentang peningkatan mutu pendidikan guru, riset tentang budaya belajar di dua negara, dan riset tentang pengembangan pendidikan guru di dua negara menjadi fokus utama. Hal ini penting sebagai upaya untuk meningkatkan keprofesionalan guru sejati pada era industri 5.0.

Ketua tim kolaborasi riset bersama dari NTNU langsung dipimpin oleh Prof. Chun-Yen Chang selaku Ketua Institute for Research Excellence in Learning Sciences, sedangkan koordinator dari ALPTK-PTMA langsung dipimpin oleh Ketua LPTK-PTMA, Prof. Harun Joko Prayitno. Riset bersama ini melibatkan dosen-dosen dari Fakultas Pendidikan NTNU dan dosen-dosen dari LPTK PTMA, didanai bersama, didiseminasikan bersama, dan dipublikasikan bersama.

Komitmen kedua belah pihak dalam menjalin kerja sama akademik yang berkelanjutan ini sangat penting dan diharapkan akan dikembangkan lebih lanjut, termasuk pertukaran mahasiswa, visiting professor, dan pengembangan akademik lainnya. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan terjalin sinergi antara ALPTK-PTMA dan NTNU dalam mengembangkan inovasi pendidikan, memperluas jaringan akademik internasional, serta meningkatkan mutu pengajaran dan penelitian. Ke depan, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi pengembangan pendidikan tinggi, baik di Indonesia maupun di Taiwan. @alptkptma

Mendikdasmen RI & Dubes RI Kuala Lumpur Apresiasi Keberlanjutan Program KKN KI Proyek Kemanusiaan Angkatan 12

Kuala Lumpur, 26 Januari 2026
Bertempat di Kantor KBRI Kuala Lumpur No. 233, Jln Tun Razak, Imbi, 50400 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, 60 mahasiswa yang akan melaksanakan KKN KI PTMA dan 20 dosen yang akan melaksanakan PkM KI PTMA Angakatan 12 diberikan pembekalan oleh Bapak Menteri Pendidikan Dasar Menengah RI Bapak Prof. Abdul Mukti dan Bapak Dubes RI Malaysia Bapak Datuk Indra Hermono. Pada kesempatan tersebut Bapak Mendikdasmen RI menyampaikan apresiasi kepada Pihak KBRI dan PTMA atas kerja sama dan implementasi program bersama berupa proyek kemanusiaan pendidikan ini berupa KKN KI dan PKM KI PTMA yang sudah memasuki angakatn 12. Proyek kemanusiaan pendidikan ini menjadi bagian penting dari program kementerian bermutu & merata untuk semua, termasuk kepada anak-anak migran di seluruh pelosok Malaysia, baik yang di Kuala Lumpur, Penang, Johor, Sabah, Kuching Serawak, dan kepada semua anak bangsa di seluruh pelosok dunia.

Selanjutnya, Bapak Mendikdasmen yang didampingi oleh Dirjen PAUD-Dasar-Menengah Bapak Gogot Suharwoto PhD, menegaskan bahwa pendidikan adalah hak untuk semua, layanan pendidikan bermutu dan merata menjadi pondasi untuk mengantarkan anak-anak migran apa pun kondisinya, bagaimanapun status sosialnya, perlu diberikan kesempatan untuk menjadi generasi yang hebat dan kuat. Pendidikan hakikatnya perjuangan, semangat tanpa batas, dedikasi tiada henti, untuk menggali mutiara dari anak-anak di seluruh Sanggar Belajar.

Dubes RI, Bapak Datuk Indra Hermono dalam pengarahannya menegaskan bahwa Program KKN KI dan PkM KI ini menjadi bagian penting dalam memberikan hak pendidikan yang sama kepada semua anak bangsa. Program KKN KI dan PkM KI PTMS yang sudah maasuk ek angkatan 12 ini luar biasa karena bisa menjaga keberlanjutan untuk menjadi relawan pendidikan yang berbasis proyek kemanusiaan internasuonal dalam kerangka utnuk mengantarkan anak-anak emas sebagai generasi masa depan bangsa.

Mendikdasmen RI juga memberikan apresiasi kepada guru-guru SIKL yang sudah mengabdi tiada henti. Oleh sebab itu, Kementerian akan memperioritaskan peningkatan profesionalime guru yang diikuti oleh peningkatan kesejahtwraan guru, termasuk pendekatan partisipasi kepada peserta dan pejuang pendidikan di sejumlah SB ditempatkan sebagai poros kekuatan sosial untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan.

Mewakili 9 Rektor PTMA, Prof. Sofyan Anif yang rektor UMS Surakarta sekaligus Rektor UMMAD Madiun menyampaikan bahwa ⁠tujuan KKN KI dan KKN KI PTMA sanget penting sebagai sebagai proyek kemanusiaan PTMA untuk internasinalisasi mahasiswa dan dosen PTMA di kancah internasional. Pengalaman yang diperoleh dari program ini akan mampu memperkokoh jati diri lulusan PTMA yang berwawasan dan berkemampuan internasional dalam memecahkan persoalan-persoalan global, demikian imbuh Prof. Sofyan Anif.

Koordinator Program KKN KI dan PKM KA PTMA yang sekaligus sebagai WR Akademik UMS dan mewakili Majelis DIkti LItbang PP Muhammadiyah pada kesempatan tersebut melaporkan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman internasional kepada mahasiswa PTMA dan untuk membangun jejaring dengan masyarakat internasional. Dilaporkan oleh Prof. Harun Joko Prayitno bahwa jumlah mahasiswa yang melaksanakan proyek kemanusiaan berupa KKNI KI angkatan 12 ini sebanyak 60 mahasiswa dari 9 PTMA. Proses seleksinya sangat ketat, sebab yang melamar per angkatan mencapai 250an, setelah dilakukan seleksi dan tes wawancara yang lolos per angkatan rata-rata 60-75 mahasiswa saja. Program PkM KI PTMA Angakatan 12 ini diikuti oleh sebanyak 19 Dosen dari 9 PTMA, sejak dari PTMA Papua sampai dengan PTMA di Sumatra.⁠Sejak pelaksanaan Program KKN KI terintegrasi dengan PkM KI PTMA ini dilaksanakan sampai angkatan 12 ini telah diikuti oleh sebanyak 615 Mahasiswa dan sebanyak 190 dosen dari lebih 50 PTMA di 48 SB. Program KKN KI dan PkM KI PTMA ini benar-benar sebagai proyek kemanusiaan karena tinggal mendampingi anak-anak migram selama 30 hari. ⁠Luaran program ini antara lain disampaikan di International Conferences ICEDUALL, HaKI, OBE e Book, dll.

Atdikbud RI, Prof. M. Firdaus juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada adik-adik mahasiswa dari berbagai PTMA, baik yang sudah melaksanakan program sejak angkatan 1 tahun 2022 maupun kepada angkatan 12 sekarang ini telah menumbuhkan semangat dan talenta inivasi anak-anak SB yang belajar dengan keterbatasan. Meskipun dalam keterbatasan tetapi anak-anak ini memiliki semangat dan mimpi untuk menggapai masa depan, sehingga kehadiran adik-adik mahasiswa dari sejumlah PTMA ini menjadi sangat berarti, demikian imbuh Atdikbud RI. Apresiasi positif juga disampaikan oleh Ibu Rossy Verona (Deputy Chief of Mission) dan Ibu Friny Napasty (Kepala SIKL) dan semua pengelola SB. Bimbingan belajar dari para adik-adik mahasiswa ini menjadi sangat berarti bagi anak-anak SB.

Rakernas XVI Bali 2024: Adaptasi dan Inovasi Pengembangan LPTK PTMA Berorientasi Pendidikan Holistik Progresif

Denpasar Bali, 18 Oktober 2024

Tema besar yang diangkat oleh ALPTK PTMA pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Tahun 2024 adalah Adaptasi dan Inovasi Pengembangan LPTK PTMA Berorientasi Pendidikan Holistik Progresif. Tema ini dipilih karena pertimbangan era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, & Ambiguity) saat ini telah menjadi sebuah kondisi yang tidak bisa dihindari, tak bisa terelakkan. Kondisi ini harus dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk masyarakat pendidikan dan lingkungan pendidikan yang menyertainya. Perang, pandemi, dan terutama pergeseran teknologi yang amat sangat cepat, serta kondisi politik saat ini menunjukkan betapa banyak hal yang berubah dengan sangat cepat. Oleh sebab itu, perubahan masyarakat global ini menuntut pengelollaan dan pengembangan LPTK untuk dapat beradaptasi dan senantiasa melakukan inovasi tata kelola pendidikan. Tujuannya adalah agar LPTK PTMA tetap dapat berhikmat dan bermanfaat serta mampu mendinamisasi pendidikan yang sedang terjadi dan senantiasa berproses di lapangan.

Kegiatan Rakernas XVI tahun 2024 ini berlangsung di Hotel Haris Denpasar 15-18 Oktober 2024 bekerja sama dengan BIM (Bali International Mas Mansyur). Kegiatan ini dihadiri oleh sebanyak lebih dari 174 peserta yang berasal lebih dari perwakilan 50 LPTK PTMA. Ketua ALPTK PTMA, Harun Joko Prayitno yang sekaligus sebagai WR Akademik UMS melaporkan pada pembukaan bahwa saat ini terdapat 102 LPTK di lingkungan PTMA, 22 LPTK PTMA di antaranya adalah sudah menjadi penyelenggara PPG. Melalui ALPTK PTMA telah mempu mengantarkan lebih dari 65% persen prodi-prodi kependidikan di lingkungan LPTK PTMA meraih peringkat akreditasi unggul dari BAN PT/LAMDIK dan/atau Lembaga Akreditasi Internasional. Berbagai kegiatan ALPTK PTMA yang mengarah ke OBE, konferensi internasional ProfunEdu yang sdh memasuki tahun VII, ICEDUALL yang sudah memasuki tahun ke-6, pelaksanaan KKN Kemitraan Internasional Angkatan ke-12, dan berbagai kegiatan inovasi-adaptasi lainnya diharapkan mampu menempatkan reputasi LPTK PTMA tetap menjadi lembaga penyelenggara pendidikan yang terdepan-terpercaya dalam kerangka menghasilkan guru-guru profesional sekaligus sebagai guru abad 21 penggerak perubahan pendidikan di tengah-tengah masyarakat pendidikan global.

Dalam arahan dan sambutannya, Prof. Bambang Setiaji selaku Ketua Majelis Dikti Litbang PP dan Prof. Sofyan Anif selaku salah satu Pembina ALPTK PTMA mendorong agar LPTK PTMA senantiasa dapat melakukan berbagai inovasi-inovasi horisontal dan pengembangan vertikal supaya tetap mampu menjawab tantangan pendidikan. Desain kurikulumnya, kompetensi dosennya, racikan mata kuliah pencirinya, aktivitas PBM-nya dapat dikembangkan dengan karakteristiknya dan keunggulannya masing-masing supaya keberadaan LPTK PTMA tetap mampu menjawab tantangan zaman. Demikian papar Ketua Majelis Dikti Litbang PP dan Dewan Pembina ALPTK PTMA.

Pada saat sharing session tata kelola pengembangan LPTK dan PPG dengan FKIP UMM Malang sepakat ke depan LPTK PTMA perlu mendesain pendidikan kolaborasi dengan LPTK Luar Negeri dan kolaborasi dengan masyarakat global. Adaptasi LPTK PTMA, baik ubah bentuk, perubahan/penyesuaian nama prodi, penambahan MK IT bagi mahasiswa LPTK PTMA akan manjadi salah satu ciri positif bagi lulusan-lulusan LPTK PTMA.

Untuk menjawab tantangan Revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 dalam dunia pendidikan diperlukan kecakapan hidup abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration). Oleh s sebab itu,diperlukan LPTK PTMA mampu menghasilkan guru menjadi pribadi yang kreatif, mampu mengajar, mendidik, menginspirasi serta menjadi suri teladan. Demikian disampaikan oleh Prof. Irwan Akib mewakili PP Muhammadiyah pada saat penutupan Rakernas ALPTK PTMA XVI. alptkptma, mencerahkan-unggul-mendunia.

ProfunEdu-X: Artificial Intelligence, Digital Education, and Mathematics: A Triad for VUCA Resilience

Hybrid, 10 Oktober 2024

VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) era has become an inevitable condition today that has to be faced by people worldwide. War, pandemic, fast-technological shift, and political condition today shows how things change very fast and put a demand to global citizen to adapt with the condition. To address the challenges of VUCA, organizations and individuals need to develop agility, resilience, and the ability to continuously learn and innovate. Moreover, cross-sector and interdisciplinary collaboration is key to overcoming the complexity and ambiguity encountered.
Looking at this condition, The Association of Educational Institutions for Teacher Training at Muhammadiyah-Aisyiyah Universities (ALPTK-PTMA) sees the condition by conducting the international conference of Profunedu 2024 as a medium for educational experts, researchers, and partitioners to share their thoughts and findings regarding how the educational institution prepare their students to be ready for the VUCA era, so that they can compete to each other.

The 2024 ProfunEdu International Conference will discuss topics related to the VUCA era. It is crucial for higher education institutions to adapt to the rapid advancements of the VUCA era. This theme was chosen due to the recognized importance of initiating changes in the education sector, which is continuously evolving.

Ladies and gentlemen, to strengthen the quality of the conference, Profunedu 2024 has invites three prominent speakers. The first speaker is Rimajon Satlikova, Ph.D. from University of Tashkent, Uzbekistan. The second speaker is Prof. Dr. Heris Hendriana from IKIP Siliwangi, Indonesia. The third speaker is Prof. Dr. Amirullah Abduh from Universitas Negeri Makassar, Indonesia. While to strengthen the publication quality, the conference has collaborated with two reputable publishers and five Scopus-indexed journals.

ALPTK-PTMA Chairperson, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, expressed that the integration of AI, digital education, and mathematical thinking can provide robust solutions for future challenges. “In an era where change is the only constant, educators must embrace these fields to equip students with the tools they need to thrive in unpredictable circumstances,” he said.

One of the key features of the conference is its collaboration with two reputable international publishers and five Scopus-indexed journals, ensuring high-quality academic output. Researchers and practitioners from across the globe are presenting papers and sharing insights on innovative educational practices, focusing on how AI and digital technologies can enhance learning experiences and how mathematical modeling can help students navigate complex systems.

Through these collaborative efforts, ProfunEdu 2024 aims to set new standards in higher education, inspiring institutions to implement adaptive, technology-driven strategies in their curricula. As the global educational landscape continues to evolve, fostering agility, innovation, and resilience in students is no longer an option but a necessity.

On this occasion, Rimajon Sotlikova, Ph.D., as the first speaker, emphasized the importance of integrating critical thinking skills into language learning. With these critical thinking abilities, students will be able to apply their skills comprehensively and generate critical ideas that can be adapted to the VUCA era. In addition, the ability to collaborate also influences writing skills in current language learning. The use of AI in language learning also presents opportunities and challenges. Personalized Learning: AI tailors learning experiences to individual needs, fostering deeper understanding and engagement. Increased Accessibility: AI tools can bridge gaps in learning, providing support for diverse learners and addressing accessibility needs. Ethical Considerations: Responsible implementation of AI ensures fairness, privacy, and the responsible use of technology, he stated.

The integration of AI in education has become increasingly prominent, transforming the learning landscape. On this occasion, Prof. Dr. Amirullah Abduh, Ph.D., presented the transformative potential of AI as a supporting tool for language learning and academic writing.

Prof. Dr. Heris Hendriana delivered an engaging presentation on the importance of mathematics in achieving success in the VUCA era. In his presentation, Prof. Hendriana emphasized that mathematical skills are essential for navigating the complex and uncertain challenges of today’s world. He explained how understanding mathematical concepts can assist individuals in making better decisions and formulating effective strategies amidst rapid changes.
“Mathematics is not just about numbers; it is a tool that can help us analyze situations and solve problems logically,” he stated. Prof. Hendriana also provided concrete examples of how the application of mathematics in various fields, such as business, technology, and social sciences, can offer a competitive advantage.

The conference is expected to spark new ideas, collaborations, and policies that will shape the future of education in a world that demands continuous adaptation. With the growing impact of AI and digital transformation, and the increasing relevance of mathematical problem-solving, ProfunEdu 2024 stands as a beacon for educational reform in the VUCA era.

Sinergi & Kolaborasi KKN-PkM KI, Sanggar Bimbingan, dan Tim Kesehatan KL: Lakukan Vaksin Campak

Kuala Lumpur, 9 Agustus 2024

Kesehatan dan pendidikan merupakan dua aspek penting dalam hidup dan kehidupan. Keduanya perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Tujuannya supaya menjadi generasi yang sehat dan cerdas dalam menyehatkan dan mencerdaskan bangsa. Muhammadiyah-Aisyiyah menempatkan keduanya sebagai komponen penting dalam pengembangan dan dakwah persyarikatan. Demikian papar Ketua Asosiasi LPTK PTMA, Prof. Harun Joko Prayitno, yang sekaligus sebagai Ketua Konsorsium KKN-PkM KI PTMA dan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Salah satu bentuk sinergi dan kolaborasi dalam bidang kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kuala Lumpur dengan pengelola SB dan kegiatan KKN-PkM KI adalah memberikan vaksin campak kepada anak-anak SB di Sungai Penchala. Tim Dokter dan Tim Medis serta vaksin lengkap dibantu penuh dari Dinas Kesehatan Kuala Lumpur. Pengelola SB dan mahasiswa KKN KI PTMA 11 antara lain Dwy Andrea Saputri (STKIP Muhammadiyah OKU Timur), Nurfatimah (Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang), dan Sufriyanto Igirisa (Universitas Muhammadiyah Gorontalo) yang menyiapkan dan mengoordinasikan anak-anak SB Sungai Penchala supaya mau divaksin. Namanya juga anak-anak, maka ketika mau disuntik vaksin ada yang menangis, ada yang takut, ada yang perlu dibujuk rayu supaya mau divaksin. Alhamdulillah, meskipun awalnya takut atau menangis tetapi akhirnya semua dapat divaksin dengan lancar. Demikian ungkap Ibu Lina Murniati sebagai pendamping dan pengelola SB dan Nur Fatimah asal Unmuh OKU Timur dan tim yang sedang ber-KKN KI pada SB tersebut.

Dalam kegiatan vaksin campak ini peran serta mahasiswa KKN KI PTMA sangat terlihat. Mahasiswa dengan penuh ketelatenan dan kesiapsiagaan mereka membantu Dinas Kesehatan Kuala Lumpur dalam program campak gratis ini.

Tim dari Dinas Kesehatan Kuala Lumpur yang hadir memberikan vaksin campak tersebut menyampaikan pentingnya vaksin dini dan pentingnya pola hidup sehat dan menjaga kebersihan di kalangan anak-anak. Kalau anak-anak sehat, belajarnya akan lancar, dan diharapkan prestasinya juga akan bagus. Demikian papar ketua Tim delegasi Jawatan Kesehatan yang hadir pada saat vaksin tersebut yang berjumlah lebih dari 10 tenaga kesehatan. Vaksin itu supaya sehat dan menyehatkan, sehingga tidak perlu takut kalau ada vaksin yang lain ya, demikian bujuknya.

Harapannya dengan adanya vaksin ini anak-anak SB Sungai Penchala mengetahui pentingnya campak bagi kesehatan mereka.

Ketua ALPTK PTMA Kolaborasi dengan Mahasiswa KKN KI PTMA: Tumbuhkan Talenta & Tanamkan Kemandirian Belajar Siswa SB Kuala Lumpur

Subang Mewah, 8 Agustus 2024

Anak-anak pada hakikatnya diberikan anugerah untuk berinovasi, berinterakasi, dan belajar mandiri. Anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan hak belajar penuh dari Pemerintah Malaysia yang selama ini lahir; tumbuh, dan berkembang di sejumlah Semenanjung Malaysia perlu diberikan motivasi dan semangat untuk belajar. Hal demikian, supaya anak-anak tersebut pada suatu saat memiliki kemampuan untuk hidup, kemampun untuk kehidupan, kemampuan untuk penghidupan, dan kemampuan untuk berpenghidupan bermasyarakat.

Demikian disampaikan oleh Prof. Harun Joko Prayitno selaku Ketua ALPTK PTMA saat berkolaborasi mengajar anak-anak SB Subang Mewah bersama Cik Guru asal Unmuh Bone Miss Vegi Mutiara dan Cik Guru Miss Marsanda asal Unmuh Ahmad Dahlan Palembang (IKes Muh Teknologi Palembang).

Dalam kesempatan tersebut Prof. Harun Joko Prayitno juga mengajak siswa untuk bermain guna menumbuhkan rasa kekompakan dan kebersamaan. Siswa diajak membuat lingkaran yang tidak terputus. Hal ini bertujuan agar siswa di SB Subang Mewah memiliki rasa kekuatan dan kekompakan antarsesama dan antar semuanya. Selain itu, kegiatan ini dapat menumbuhkan talenta kemandirian belajar siswa. Mengingat siswa belajar secara mandiri dengan berbagai jenis tingkat pendidikan. Harapannya kegiatan KKN KI dan PkM KI PTMA ini mampu memberikan manfaat yang lebih baik dalam dunia pendidikan Indonesia di luar negeri khususnya di Kuala Lumpur dan di sejumlah semenanjung Malaysia, baik di Johor, Penang, Serawak, Sabah, maupun lainnya.

Tak hanya sampai di situ saja, Prof. Harun sapaan akrabnya juga menanamkan nilai-nilai Keislaman. Siswa diajak membaca Al-Quran beserta terjemahannya. Penanaman nilai-nilai Keislaman ini penting agar para siswa mampu mengimplementasikan ajaran agama Islam dalam berkehidupan sehari-hari.

Dalam kesempatan ini siswa SB Subang Mewah sangat antusias mengikuti setiap kegiatan yang ada. Mereka merasa senang mendapatkan cik guru baru. Mereka memiliki cita-cita mulai, ada yang ingin jadi guru karena ketika ditanya ilmunya bermanfaat, ada yang jadi dokter karena bisa menjadi penolong umat, ada yang ingin jadi insinyur karena ingin membangun negeri, ada yang ingin menjadi ahli hukum supaya bisa memperjuangkan hak dan kebenaran. Demikian mimpi dan cita-cita tinggi yang disampaikan oleh anak-anak SB Subang Mewah Kuala Lumpur saat disapa dengan penuh keakraban oleh Profesor. Kalau anak-anak ini dididik dan diajar langsung oleh para profesor dan doktor pastilah mereka juga akan mampu mewujudkan mimpi-mimpi yang tinggi tersebut. Di tengah keterbatasan sarana loka kelasl yang masih meminjam atau menunggu ahli wakaf markas, guru-guru yang masih sebatas voluntary, ketiadaan kurikulum.yang standar dll, tetapi anak-abak dan para guru mereka memiliki semangat tanpa batas untuk terus belajar dan mencapai cita-cita mereka. Semoga@alptkptma.

 

Program KKN & PkM KI PTMA Angkatan 11 sebagai Duta Diplomasi dan Proyek Kemanusiaan Internasional

Penang, 1 Agustus 2024

Bertempat di KJRI Penang pada Kamis 1 Agustus 2024 dan bertempat di KBRI Kuala Lumpur sebanyak 60 mahasiswa dari 16 PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) dengan didampingi oleh sebanyak 24 dosen yang juga berasal dari 16 PTMA tersebut memulai melaksanakan tugas baru. Tugas kemanusiaan untuk menghadirkan dan memberdayakan pendidikan pada bagi anak-anak di 20 SB (Sanggar Belajar). Mereka akan membaur, menyatukan diri, menyatukan hati, membersamai, merasakan getaran dan semangat anak-anak SB yang hakikatnya memiliki semangat tanpa batas untuk mengeyam pendidikan, tetapi selama ini belum mendapatkan hak pendidikan secara layak dan formal.

Mereka mulai melaksanakan Program KKN & PkM KI PTMA Angkatan 11 tersebut selama 1 bulan, mulai 31 Jui 2024 sampai dengan 28 Agustus 2024 di berbagai SB. Yang di SB semenanjung Kuala Lumpur akan melaksanakan proyek kemanusiaan tersebut di antara lain SB PPWNI Klang, SB Ampang , SB Hulu Kelang, SB Sentul, SB Hulu Langat, SB Jalan Kebun, SB Subang Mewah, SB Al Amin Segambut, SB Sungai Penchala, ICC Ladang Kosma, ICC Pahang , SB At Tanzil Bukit Lanchong, SB Rawang, SB Sungai Besi, SB Muallim, ICC Al Anshar Bahau, SB Gumut. Sedangkan yang di SB KJRI Penang antara lain di SB Permai Penang, SB Ami Penang, dan SB Kulim Penang, demikian papar Prof. Harun Joko Prayitno selaku Ketua ALPTK PTMA sekaligus Koodinator Program KKN KI dan PkM KI PTMA.

Prof. M. Firdaus selaku Atdikbud RI di KBRI Kuala Lumpur yang didampingi Ibu Friny selaku Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dan didampingi oleh Ustadz Shohenuddin sebagai Koordinator Program ini pada saat penerimaan program tersebut di KBRI Kuala Lumpur menyampaikan bahwa program ini lebih tepatnya bisa dinamakan sebagai Duta Diplomasi dan Proyek Kemanusiaan Internasional sebab mereka akan bukan saja mengabdikan diri tetapi akan berjuang di tengah keterbatasan ruangan, prasarana, dan sarana pendidikan yang memadai, tetapi para anak-anak dan pegelola-pengelola pendidikan mempunyai tekat dan semangat untuk mendapatkan layanan pendidikan yang luar biasa.

Lebih lanjut, Atdikbud RI dan Tim, menyampaikan bahwa (1) di Malaysia, banyak anak-anak Indonesia tidak dapat mengakses layanan pendidikan, karena alasan dokumen yang tidak lengkap; (2) untuk menangani fenomena tersebut, KBRI tidak melegalkan apalagi mendirikan sekolah yang legal, tetapi hanya sebatas memberikan layanan pendidikan supaya anak-anak usia sekolah tidak terlalu tertinggal dari kemampuan baca, tulis, dan menghitung, serta memiliki wawasan tentang negaranya; (3) tugas Mahasiswa KKN bukan 100 persen mengajar, karena bisa jadi guru di sanggar belajar (SB) lebih pintar dari mhs KKN, tetapi berharap kepada mahasiswa yang mengikuti program KKN internasional untuk memberikan perhatian, memotivasi dengan penuh rasa empati kepada anak-anak Indonesia yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan agar tumbuh semangat melanjutkan sekolah dan memberi contoh bahwa anak2 PMI di malysia juga bisa sukses; dan (4) perlu usaha bersama untuk memberi beasiswa kepada anak2 PMI di Malysia untuk bisa studi lanjut sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Itulah sebabnya program KKN KI dan PkM KI ini menjadi duta diplomasi dan sekaligus proyek kemanusiaan yang mengarusutamakan PUS (Pendidikan Untuk Semua).

Pada kesempatan ini, Dr. M. Hidayatullah, Rektor Unmuh Sidoarjo yang mewakili ALPTK PTMA menyampaikan bahwa program ini merupakan program yang sangat nyata, program yang sangat menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan. Oleh sebab itu, program ini merupakan program yang sangat relevan dalam konteks MBKM sebagai wahana untuk mendekatan pendidikan di PTMA dengan kompleksitas pendidikan yang dihadapi oleh kelompok masyarakat internasional di Kuala Lumpur dan Malaysia, termasuk di Johor, di Sabah, dan Wilayah Serawak.

KBRI dan Konsorsium KKN KI dan PkM KI serta sejumlah pengelolah SB baik di Peang maupun di Kuala Lumpur sama-sama sepakat agar dapat dianjutkan pada masa-masa yang akan datang karena nilai-nilai kemanfaatannya. Salam@alptkptma, konsorsium KKN-PkM KI PTMA.

Asosiasi LPTK PTM © 2016 Back to Top