Feature

ALPTK PTMA Rintis Kerja Sama dengan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center

Taipei, 15 Februari 2025

Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (ALPTK PTMA) merintis kerja sama dengan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center untuk memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan dan dakwah Islam. Kunjungan ini berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025, di Taipei, Taiwan.

Delegasi ALPTK PTMA yang berjumlah 27 orang terdiri atas perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Kupang, Universitas Muhammadiyah Sampit, dan Universitas Muhammadiyah OKU Timur. Rombongan ini dipimpin oleh Ketua ALPTK PTMA, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., serta didampingi oleh sejumlah akademisi dan tenaga pendidik dari masing-masing perguruan tinggi.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas berbagai peluang kerja sama, termasuk pengembangan program pendidikan Islam, pelatihan tenaga pendidik, dan pertukaran mahasiswa dan dosen. Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan mempererat hubungan antara komunitas Muslim Indonesia di Taiwan dengan institusi pendidikan Islam di tanah air.

Pada kesempatan tersebut, Ketua ALPTK PTMA, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menyampaikan dukungannya kepada Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center, yang telah merintis pendidikan Islam di Taiwan. Ia mengapresiasi upaya pusat pendidikan tersebut dalam memperkenalkan nilai-nilai Islam serta memberikan wadah bagi umat Muslim untuk belajar dan berkembang di lingkungan internasional.

“Kami sangat mendukung inisiatif Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center dalam mengembangkan pendidikan Islam di Taiwan. Upaya ini merupakan langkah penting dalam menjaga eksistensi dan kualitas pendidikan berbasis nilai-nilai Islam di kancah global,” ujar Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum.

Perwakilan dari Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center menyambut baik inisiatif ini dan berharap sinergi dengan ALPTK PTMA dapat memberikan manfaat nyata bagi umat Islam di Taiwan, terutama dalam bidang pendidikan dan dakwah. Pusat pendidikan ini memiliki peran strategis dalam menyediakan pendidikan Islam bagi masyarakat Muslim di Taiwan. Selain memperkuat aspek akademik, kerja sama ini juga membuka peluang bagi pengembangan kegiatan dakwah berbasis pendidikan. Dalam diskusi yang berlangsung, kedua belah pihak sepakat bahwa dakwah harus dikembangkan dengan pendekatan yang adaptif dan kontekstual, sehingga dapat lebih efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Islam kepada berbagai lapisan masyarakat.

Salah satu bentuk konkret dari kerja sama ini adalah rencana pengiriman tenaga pengajar dan dari perguruan tinggi Muhammadiyah untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan dakwah di Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center. Melalui program ini, diharapkan masyarakat Muslim di Taiwan dapat memperoleh akses yang lebih luas terhadap pendidikan Islam berkualitas, baik dalam aspek akademik maupun keagamaan. Di samping itu, kerja sama ini juga dapat memperkuat jejaring global perguruan tinggi Muhammadiyah dengan institusi pendidikan Islam di luar negeri. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa dan dosen yang dapat berpartisipasi dalam program pertukaran dan penelitian lintas negara yang berfokus pada pengembangan pendidikan Islam.

Kerja sama ini diharapkan dapat segera direalisasikan dalam bentuk program konkret yang bermanfaat bagi kedua belah pihak serta mendukung perkembangan pendidikan Islam di tingkat internasional. Dengan adanya sinergi ini, ALPTK PTMA dan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center dapat bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan sistem pendidikan Islam yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan, yang turut berperan dalam menjembatani kerja sama antara ALPTK PTMA dan Al-Hadi Taiwan Islamic Education & Culture Center. PCIM Taiwan aktif dalam berbagai kegiatan dakwah, pendidikan, dan sosial di Taiwan, sehingga kolaborasi ini diharapkan semakin memperkuat peran Muhammadiyah dalam pengembangan pendidikan Islam di kancah internasional.

Bangun Kemitraan Strategis: ALPTK-PTMA dan NTNU Kolaborasi Inovasi Pendidikan dan Riset-Publikasi Bersama

Taipei, 15 Februari 2025

Pada tanggal 14 Februari 2025, Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (ALPTK-PTMA), yang terdiri dari enam universitas, yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Sampit, Universitas Muhammadiyah Kupang, dan Universitas Muhammadiyah Oku Timur, melakukan kunjungan akademik ke National Taiwan Normal University (NTNU), Taiwan. Kunjungan ini merupakan rangkaian lanjutan dari kolaborasi konferensi ICEDUALL-6 dengan menghadirkan Prof. Chun-Yen Chang, ahli inovasi teknologi pembelajaran dari NTNU.

Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua ALPTK-PTMA, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, dan diterima langsung oleh pimpinan NTNU yang diketuai oleh Prof. Chien-Fu Lin selaku Ketua Departemen Pendidikan NTNU. Pertemuan ini dihadiri lengkap oleh semua Pimpinan Fakultas Pendidikan NTNU. Kegiatan ini bertujuan untuk menjajaki kolaborasi akademik yang dapat mendukung pengembangan kualitas pendidikan tinggi di kedua institusi.

Rangkaian kegiatan diawali dengan sesi pengenalan yang menghadirkan para pakar di bidang pendidikan dari kedua belah pihak. Prof. Shu-Hua Tang memberikan presentasi tentang para ahli pendidikan di NTNU serta program-program pascasarjana yang tersedia di universitas tersebut. Dalam sesi berikutnya, Prof. Hsin-Heng Chen memaparkan sistem pelatihan guru (teacher training process) yang diterapkan di NTNU, memberikan wawasan tentang kebijakan dan metodologi pendidikan guru di Taiwan. Selain itu, Prof. Tsui-Chun Hu memperkenalkan program pembelajaran bahasa Mandarin bagi mahasiswa internasional, yang menjadi bagian dari upaya NTNU dalam mendukung internasionalisasi pendidikan tinggi.

Selanjutnya, Prof. Chun-Yen Chang menyampaikan materi mengenai Institute for Research Excellence in Learning Sciences, sebuah lembaga riset unggulan yang berfokus pada inovasi dalam pembelajaran dan pendidikan berbasis sains. Presentasi ini memberikan wawasan terkait perkembangan penelitian di NTNU yang dapat menjadi referensi bagi ALPTK-PTMA dalam meningkatkan kualitas riset dan pengajaran. Berbagai diskusi yang berlangsung selama sesi ini membuka peluang bagi akademisi dari kedua institusi untuk saling bertukar gagasan dan pengalaman dalam pengembangan pendidikan.

Dari pihak ALPTK-PTMA, Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi., Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Muhammadiyah Malang, memaparkan berbagai peluang kolaborasi yang dapat dijalin dengan NTNU. Beberapa bentuk kerja sama yang diusulkan meliputi student mobility, program double degree, staff mobility, penelitian bersama (research collaboration), program visiting professor, serta penyelenggaraan short-course. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dosen dan mahasiswa di kedua institusi, khususnya dalam memperluas wawasan akademik dan meningkatkan kualitas pendidikan berbasis global.

Kegiatan kunjungan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk langsung memulai riset bersama antara Fakultas Pendidikan NTNU dengan beberapa LPTK PTMA yang hadir pada pertemuan tersebut. Riset tentang peningkatan mutu pendidikan guru, riset tentang budaya belajar di dua negara, dan riset tentang pengembangan pendidikan guru di dua negara menjadi fokus utama. Hal ini penting sebagai upaya untuk meningkatkan keprofesionalan guru sejati pada era industri 5.0.

Ketua tim kolaborasi riset bersama dari NTNU langsung dipimpin oleh Prof. Chun-Yen Chang selaku Ketua Institute for Research Excellence in Learning Sciences, sedangkan koordinator dari ALPTK-PTMA langsung dipimpin oleh Ketua LPTK-PTMA, Prof. Harun Joko Prayitno. Riset bersama ini melibatkan dosen-dosen dari Fakultas Pendidikan NTNU dan dosen-dosen dari LPTK PTMA, didanai bersama, didiseminasikan bersama, dan dipublikasikan bersama.

Komitmen kedua belah pihak dalam menjalin kerja sama akademik yang berkelanjutan ini sangat penting dan diharapkan akan dikembangkan lebih lanjut, termasuk pertukaran mahasiswa, visiting professor, dan pengembangan akademik lainnya. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan terjalin sinergi antara ALPTK-PTMA dan NTNU dalam mengembangkan inovasi pendidikan, memperluas jaringan akademik internasional, serta meningkatkan mutu pengajaran dan penelitian. Ke depan, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi pengembangan pendidikan tinggi, baik di Indonesia maupun di Taiwan. @alptkptma

Rakernas XVI Bali 2024: Adaptasi dan Inovasi Pengembangan LPTK PTMA Berorientasi Pendidikan Holistik Progresif

Denpasar Bali, 18 Oktober 2024

Tema besar yang diangkat oleh ALPTK PTMA pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Tahun 2024 adalah Adaptasi dan Inovasi Pengembangan LPTK PTMA Berorientasi Pendidikan Holistik Progresif. Tema ini dipilih karena pertimbangan era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, & Ambiguity) saat ini telah menjadi sebuah kondisi yang tidak bisa dihindari, tak bisa terelakkan. Kondisi ini harus dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk masyarakat pendidikan dan lingkungan pendidikan yang menyertainya. Perang, pandemi, dan terutama pergeseran teknologi yang amat sangat cepat, serta kondisi politik saat ini menunjukkan betapa banyak hal yang berubah dengan sangat cepat. Oleh sebab itu, perubahan masyarakat global ini menuntut pengelollaan dan pengembangan LPTK untuk dapat beradaptasi dan senantiasa melakukan inovasi tata kelola pendidikan. Tujuannya adalah agar LPTK PTMA tetap dapat berhikmat dan bermanfaat serta mampu mendinamisasi pendidikan yang sedang terjadi dan senantiasa berproses di lapangan.

Kegiatan Rakernas XVI tahun 2024 ini berlangsung di Hotel Haris Denpasar 15-18 Oktober 2024 bekerja sama dengan BIM (Bali International Mas Mansyur). Kegiatan ini dihadiri oleh sebanyak lebih dari 174 peserta yang berasal lebih dari perwakilan 50 LPTK PTMA. Ketua ALPTK PTMA, Harun Joko Prayitno yang sekaligus sebagai WR Akademik UMS melaporkan pada pembukaan bahwa saat ini terdapat 102 LPTK di lingkungan PTMA, 22 LPTK PTMA di antaranya adalah sudah menjadi penyelenggara PPG. Melalui ALPTK PTMA telah mempu mengantarkan lebih dari 65% persen prodi-prodi kependidikan di lingkungan LPTK PTMA meraih peringkat akreditasi unggul dari BAN PT/LAMDIK dan/atau Lembaga Akreditasi Internasional. Berbagai kegiatan ALPTK PTMA yang mengarah ke OBE, konferensi internasional ProfunEdu yang sdh memasuki tahun VII, ICEDUALL yang sudah memasuki tahun ke-6, pelaksanaan KKN Kemitraan Internasional Angkatan ke-12, dan berbagai kegiatan inovasi-adaptasi lainnya diharapkan mampu menempatkan reputasi LPTK PTMA tetap menjadi lembaga penyelenggara pendidikan yang terdepan-terpercaya dalam kerangka menghasilkan guru-guru profesional sekaligus sebagai guru abad 21 penggerak perubahan pendidikan di tengah-tengah masyarakat pendidikan global.

Dalam arahan dan sambutannya, Prof. Bambang Setiaji selaku Ketua Majelis Dikti Litbang PP dan Prof. Sofyan Anif selaku salah satu Pembina ALPTK PTMA mendorong agar LPTK PTMA senantiasa dapat melakukan berbagai inovasi-inovasi horisontal dan pengembangan vertikal supaya tetap mampu menjawab tantangan pendidikan. Desain kurikulumnya, kompetensi dosennya, racikan mata kuliah pencirinya, aktivitas PBM-nya dapat dikembangkan dengan karakteristiknya dan keunggulannya masing-masing supaya keberadaan LPTK PTMA tetap mampu menjawab tantangan zaman. Demikian papar Ketua Majelis Dikti Litbang PP dan Dewan Pembina ALPTK PTMA.

Pada saat sharing session tata kelola pengembangan LPTK dan PPG dengan FKIP UMM Malang sepakat ke depan LPTK PTMA perlu mendesain pendidikan kolaborasi dengan LPTK Luar Negeri dan kolaborasi dengan masyarakat global. Adaptasi LPTK PTMA, baik ubah bentuk, perubahan/penyesuaian nama prodi, penambahan MK IT bagi mahasiswa LPTK PTMA akan manjadi salah satu ciri positif bagi lulusan-lulusan LPTK PTMA.

Untuk menjawab tantangan Revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 dalam dunia pendidikan diperlukan kecakapan hidup abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration). Oleh s sebab itu,diperlukan LPTK PTMA mampu menghasilkan guru menjadi pribadi yang kreatif, mampu mengajar, mendidik, menginspirasi serta menjadi suri teladan. Demikian disampaikan oleh Prof. Irwan Akib mewakili PP Muhammadiyah pada saat penutupan Rakernas ALPTK PTMA XVI. alptkptma, mencerahkan-unggul-mendunia.

ProfunEdu-X: Artificial Intelligence, Digital Education, and Mathematics: A Triad for VUCA Resilience

Hybrid, 10 Oktober 2024

VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) era has become an inevitable condition today that has to be faced by people worldwide. War, pandemic, fast-technological shift, and political condition today shows how things change very fast and put a demand to global citizen to adapt with the condition. To address the challenges of VUCA, organizations and individuals need to develop agility, resilience, and the ability to continuously learn and innovate. Moreover, cross-sector and interdisciplinary collaboration is key to overcoming the complexity and ambiguity encountered.
Looking at this condition, The Association of Educational Institutions for Teacher Training at Muhammadiyah-Aisyiyah Universities (ALPTK-PTMA) sees the condition by conducting the international conference of Profunedu 2024 as a medium for educational experts, researchers, and partitioners to share their thoughts and findings regarding how the educational institution prepare their students to be ready for the VUCA era, so that they can compete to each other.

The 2024 ProfunEdu International Conference will discuss topics related to the VUCA era. It is crucial for higher education institutions to adapt to the rapid advancements of the VUCA era. This theme was chosen due to the recognized importance of initiating changes in the education sector, which is continuously evolving.

Ladies and gentlemen, to strengthen the quality of the conference, Profunedu 2024 has invites three prominent speakers. The first speaker is Rimajon Satlikova, Ph.D. from University of Tashkent, Uzbekistan. The second speaker is Prof. Dr. Heris Hendriana from IKIP Siliwangi, Indonesia. The third speaker is Prof. Dr. Amirullah Abduh from Universitas Negeri Makassar, Indonesia. While to strengthen the publication quality, the conference has collaborated with two reputable publishers and five Scopus-indexed journals.

ALPTK-PTMA Chairperson, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, expressed that the integration of AI, digital education, and mathematical thinking can provide robust solutions for future challenges. “In an era where change is the only constant, educators must embrace these fields to equip students with the tools they need to thrive in unpredictable circumstances,” he said.

One of the key features of the conference is its collaboration with two reputable international publishers and five Scopus-indexed journals, ensuring high-quality academic output. Researchers and practitioners from across the globe are presenting papers and sharing insights on innovative educational practices, focusing on how AI and digital technologies can enhance learning experiences and how mathematical modeling can help students navigate complex systems.

Through these collaborative efforts, ProfunEdu 2024 aims to set new standards in higher education, inspiring institutions to implement adaptive, technology-driven strategies in their curricula. As the global educational landscape continues to evolve, fostering agility, innovation, and resilience in students is no longer an option but a necessity.

On this occasion, Rimajon Sotlikova, Ph.D., as the first speaker, emphasized the importance of integrating critical thinking skills into language learning. With these critical thinking abilities, students will be able to apply their skills comprehensively and generate critical ideas that can be adapted to the VUCA era. In addition, the ability to collaborate also influences writing skills in current language learning. The use of AI in language learning also presents opportunities and challenges. Personalized Learning: AI tailors learning experiences to individual needs, fostering deeper understanding and engagement. Increased Accessibility: AI tools can bridge gaps in learning, providing support for diverse learners and addressing accessibility needs. Ethical Considerations: Responsible implementation of AI ensures fairness, privacy, and the responsible use of technology, he stated.

The integration of AI in education has become increasingly prominent, transforming the learning landscape. On this occasion, Prof. Dr. Amirullah Abduh, Ph.D., presented the transformative potential of AI as a supporting tool for language learning and academic writing.

Prof. Dr. Heris Hendriana delivered an engaging presentation on the importance of mathematics in achieving success in the VUCA era. In his presentation, Prof. Hendriana emphasized that mathematical skills are essential for navigating the complex and uncertain challenges of today’s world. He explained how understanding mathematical concepts can assist individuals in making better decisions and formulating effective strategies amidst rapid changes.
“Mathematics is not just about numbers; it is a tool that can help us analyze situations and solve problems logically,” he stated. Prof. Hendriana also provided concrete examples of how the application of mathematics in various fields, such as business, technology, and social sciences, can offer a competitive advantage.

The conference is expected to spark new ideas, collaborations, and policies that will shape the future of education in a world that demands continuous adaptation. With the growing impact of AI and digital transformation, and the increasing relevance of mathematical problem-solving, ProfunEdu 2024 stands as a beacon for educational reform in the VUCA era.

15 Rektor PTMA Tandatangani MoU dengan INTI University: Join MBKM Jadi Delegasi Diplomatik Proyek Kemanusiaan di Malaysia

Kuala Lumpur, 20 Mei 2024

Sebanyak 15 Rektor dan Pimpinan PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) dari berbagai wilayah di Indonesia tandatangani MoU dengan Rektor INTI International University Malaysia, Prof. Joseph Lee, Ph.D pada 20 Mei 2024 bertempat di KBRI Kuala Lumpur. MoU ini sekaligus sekaligus sebagai bentuk pengembangan dari program KKN atau PkM Kemitraan Internasional yang selama ini sudah berjalan dengan sejumlah PTMA di Indonesia. Program ini menjadi bagian dari MBKM yang dikembangkan dan dilaksanakan sebagai proyek kemanusiaan di Malaysia dengan bekerja sama dengan INTI University.

Penandatangan MoU ini yang berlangsung di KBRI Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia Jln Tun Razak, No. 233, Imbi, 50400 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur ini dihadiri oleh MRPTNI (Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia), beberapa Rektor PTN dan 15 Rektor/Pimpinan PTMA. Kelima belas Rektor dan Pimpinan PTMA tersebut adalah (1) Rektor Unmuh Surakarta, Prof. Sofyan Anif, (2) Rektor Unmuh Sidoarjo Dr. Hidayatulloh, M.Si , (3) Rektor Unmuh Kupang Prof. Dr. Zainur Wula,S.Pd.,M.Si, (4) Rektor Unmuh Lamongan, (5) Rektor Unmuh Madiun, (6) Rektor Unmuh Berau, (7) Rektor Unmuh Jember, (8) Rektor Unmuh OKU Timur, (9) Rektor Unmuh PKU Surakarta, (10) Rektor Unmuh Purwokerto, (11) Rektor Unmuh Sumatra Utara, (12) Rektor UMKT, (13) Rektor Unmuh Ponorogo, (14) Rektor Unamin Sorong, dan (15) Rektor Unmuh Mataram.

Dalam Sambutannya Duta Besar RI Kuala Lumpur yang diwakili oleh Deputy Chief of Mission Rossy Verona dan Atdikbud RI Prof. Muh. Firdaus menyampaikan bahwa program kemanusiaan berupa pemberdayaan masyarakat Indonesia yang tersebar di berbagai semenanjung ini penting. Supaya secara bertahap sejumlah masyarakat Indonesia yang saat ini tinggal di Malaysia tetapi belum mendapatkan hak pendidikan tersebut mendapatkan hak akses pendidikan yang sama. Dan, diharapkan melalui program ini sekaligus akan menjadi delegasi diplomatik program pemanusiaan. Anak-anak yang saat ini belajar di berbagai sanggar belajar ini suatu saat mendapatkan pengakuan pendidikan penuh, dan bahkan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pelaksanaan Proyek Kemanusiaan kerja sama antara MRPTNI dan PTMA dengan INTI University ini diharapkan ke depan mampu memberikan pengalaman inernasional langsung kepada mahasiswa. Mahasiswa dapat menempuh beberapa Mata Kuliah relevan di INTI University dan pada saat yang sama mahasiswa dapat learning to be, learning to live together melaksanakan proyek kemanusiaan menghadirkan pendidikan, memberdayakan masyarakat sasaran, memberikan penguatan masyarakat sasaran, memberikan pendidikan dan latihan tambahan kepada masyarakat sasaran yang pada gilirannya masyarakat sasaran tersebut mampu menjadi masyarakat yang mandiri dan masyarakat yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan IPTEKS di era komputasi global.

ALPTK PTMA Selenggarakan Sosialisasi & Bimtek Proposal Hibah LPTK 2024 dari Kemdikbudristek RI

Malang, 3 April 2024

Dalam rangka untuk mengakselerasi dan menguatkan reputasi LPTK PTMA, ALPTK PTMA bekerja sama dengan FKIP UMM dan Direktorat Kelembagaan DIrektorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Ristek Kemendikbudristek RI menyelenggarakan Sosialisasi dan Bimtek Penyusunan Proposal LPTK 2024. Kegiatan ini diselenggarakan secara luring di Rayz Hotel UMM Malang mulai Rabu 3 April 2024 s.d Jumat 5 April 2024 yang diikuti oleh 67 peserta dari 27 LPTK PTMA. Kegiatan ini didesain dan dipersiapkan secara khusus oleh ALPTK PTMA supaya mutu tata kelola LPTK PTMA mampu bersaing sebagai lembaga yang menghasilkan pendidik profesional di tengah era komunikasi global, demikian papar Harun Joko Prayitno, selaku Ketua ALPTK PTMA yang sekaligus Anggota Majelis DIkti Litbang PP Muhammadiyah.

Program Hibah Penguatan LPTK 2024 ini sangat strategis dalam kerangkan peningkatan mutu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan bentuk peningkatan mutu pendidikan melalui fasilitasi Laboratorium Pembelajaran Mikro dan Pusat Sumber Belajar Terintegrasi TIK Prodi PPG dan Prodi2 Kependidikan pada LPTK, demikian disampaikan oleh Ibu Aulia Ni’matu Fajar dan Ibu Leyla Nadia serta Tim kepada peserta. Penajaman materi dan substansi disampaikan oleh Tim pakar Program Hibah Revitalisasi LPTK, antara lain Bapak Hari Wibawanto, Bapak Saliman, Bapak Riyadi, & Ibu Elvira, serta Tim ahli bagian pengadaan.

Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, SE., M.Si dan Dekan FKIP UMM Dr. Trisakti Handayani menegaskan bahwa kegiatan ini sangat penting dan oleh karenanya dari 27 LPTK PTMA yang di hadir secara khusus di Rayz Hotel UMM ini diharapkan dapat menyusun proposal dengan baik, benar, dan bermutu supaya memenuhi dan dapat lolos diterima pendanaan dari Dit Kelembagaan DItjen Dikti. Semoga@lptkptma.

ProfunEdu-9 2024: Artificial Intelligence, Digital Education, and Mathematics: A Triad for VUCA Resilience

Purwokerto, 2 Maret 2024

Dalam rangka memajukan Pendidikan di Indonesia, Asosiasi ALPTK PTM kembali menghadirkan seminar internasional Profunedu IX yang diselenggarakan secara hybrid. ProfunEdu-IX ini dilaksanakan bekerja sama dengan 11 PTMA. Bertindak sebagai host  adalah Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Tema The ProfunEdu-9 2024 kali ini  adalah Artificial Intelligence, Digital Education, and Mathematics: A Triad for VUCA Resilience Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, dan Ambiguitas menjadi trend topik untuk dibagikan dan didiskusikan kepada peserta seminar  di era komunikasi dan komputasi global saat ini. Artificial Intelligence menjadi tema besar dalam seminar ini karena perkembangannya sangat cepat dan ini merupakan tantangan dalam dunia pendidikan, terutama kaitannya dengan literasi humanitas. Oleh sebab itu, perkembangan Artificial Intelligence di dalam dunia pendidikan perlu mendapatkan perhatian lebih.

Konferensi menghadirkan pembicara utama, Profesor. Muh Sayuti, PhD, selaku Sekretaris PP Muhammadiyah dan juga merupakan pakar inovasi pendidikan. Konferensi dibuka oleh Ass Prof. Dr. Jebul Suroso selaku Rektor UMP Purwokerto Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut Ass.  Prof. Dr. Jebul Suroso mengapresiasi acara Profenedu IX dan berharap kedepannya asosiasi ALPTK PTM dapat memberikan inovasi-inovasi yang lebih dalam kepada perkembangan dunia pendidikan terutama untuk memajukan dan mencerahkan pendidikan di Muhammadiyah.

Konferensi Frofenudu ini menghadirkan 4 pembicara yang yang luar biasa yaitu (1) Prof. Dr. Zulkardi, Universitas Sriwijaya, Indonesia, sebagai EiC JME Q1 Rank Scopus. Dalam hal ini beliau membhas mandapam mengenai skor PISA Indonesia di dunia. Selain itu, memberikan materi yang cukup interaktif kepada peserta dengan mmeberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan literasi matematika. (2) Prof. Madya Adibah binti Abdul Latif, Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia, (3) Prof. Dr. Heris Hendriana, IKIP Siliwangi, Indonesia, yang sekaligus EiC Infinity Journal Scopus. (4). Dr. Rimajon Sotlikova, dari Webster University, Uzbekistan.

Dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum. selaku ketua Asosiasi ALPTK PTMA dalam sambutannya menerangkan bahwa ini merupakan salah satu seminar berkala yang diselenggarakan oleh asosiasi ALPTK PTMA. Dalam kesempatan ini tema besar yang kami angkat merupakan tema-tema yang sedang banyak dibicarakan dalam dunia pendidikan. Pendidikan dihadapkan pada tantangan zaman, oleh sebab itu sangat diperlukan KAMI (Kreasi, Adaptasi, Moderasi, dan Inovasi)  pendidikan dalam kontek progresif dan tetap menggembirakan, ujar Prof. Harun dalam sambutannya.

Profunedu ke-9 ini ini diikuti lebih dari 77 pemateri dari berbagai universitas. Saya berharap dari konferensi ini mampu menghadirkan model-model pendidikan yang progresif, adaptif, moderat, dan tentunya fun atau enjoiying. Pendidikan yang moderat dan memberi semangat atau menyenangkan sangat dinantikan oleh siswa di seluruh dunia.

Penarikan Mahasiswa KKN KI & PKM KI PTMA Angkatan X: Tebarkan Pendikan & Kebaikan ke Seluruh Penjuru Dunia

Kuala Lumpur, 24 Februari 2024

Hampir 4 bulan mahasiswa PTMA telah merencanakan dan melaksanakan Program KKN KI & PkMI KI PTMA (Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah) di Semenanjung Kuala Lumpur dan Penang Malaysia. Progran KKN-PkM KI PTMA ini diikuti oleh 60 mahasiswa dan 11 dosen yang bersasal dari 11 PTMA seluruh Indonesia. Progam ini merupakan hasil seleksi dan pembekalan November-Desember 2023 lalu. Dan dilanjutkan pelaksanaan Januari-Februari 2024. Program ini diakhiri dengan sesi konferensi internasional ICEDUALL IV secara hybrid dari Hong Kong dengan mengadirkan keynote speakers Konjen RI Hong Kong Bapak Yul Edison yang diwakili oleh Vice Consulat Bapak Muhammad Firman, Prof. Sofyan Anif Ketua ALPTKSI sekaligus Rektor UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta), Prof. Harun Joko Prayitno Ketua ALPTK PTMA sekaligus WR I Bidang Akademik UMS dan Chairman ICEDUALL IV terabut.

Penarikan Program KKN-PkM KI PTMA ini dilaksanakan secara hybrid terintegrasi dengan pengajian bersama warga dan simpatisan Muhammadiyah Aisyiyah yang bertempat di Kantor PCIM Kuala Lumpur Malaysia. Penarikan ini dilakukan satu hari setelah konfernsi ICEDUALL IV yang dilaksanakan pada Jumat 23 Februari 2024 di KJRI Hong Kong.

Dalam kesempatan penarikan mahasiswa KKN-PkM KI PTMA Angkatan X yang dikemas dalam bentuk pengajian sekaligus bersilaturahmi dengan marga Muhammadiyah-Aisyiyah serta masyarakat luas di Kuala Lumpur pada Sabtu 24 Februari 2024 yang disampaikan oleh Bapak Muhajir selaku Ketua Majelis Dikdasmen PCIA Kuala Lumpur menegaskan pentingnya: (1) mahasiswa yang sudah melaksanakan pengabdian KKN KI di SB, mohon dapat menempatkan pengalaman sebagai guru yang paling baik dan paling otentik, (2) dosen perguruan tinggi yang telah melakukan pengabdian di SB untuk terus tetap menjalin komunikasi dengan pengelola agar program yang disampaikan tidak berhenti sampai di sini, (3) kepada mahasiswa yang ingin melaksanakan penelitian skripsi maupun tesis bisa berkoordinasi lebih labjut dengab atau di PCIM Malaysia, dan (4) mari kita bersama-sama memikirkan tempat yang layak untuk anak-anak sanggar supaya dapat bersekolah di Indonesia dan seluruh penjuru dunia sebagai bagian penting dari implementaai PUS (Pendidikan Untuk Semua).

Ketua ALPTK PTMA sekaligus Koordinator Program KKN-PkM KI PTMA Prof. Harun Joko Prayitno yang sekaligus dan Ketua Majelis Dikdasmen PCIM Kuala Lumpur Muhammad Muhajir MPd sepakat sama-sama mengimbau agar PCIM Malaysia dan juga PCIA Malaysia dapat dijadikan sebagai percontohan dan rumah untuk menebarkan kebaikan dan pendidikan bagi masyarakat luas sebagai bagian dari Muhammadiyah Aisyiyah yang senantiasa menerbakan amalan yang mencerahkan semesta. Hal ini sejalan dengan pesan KH Ahmad Dahlan “silakan adik-adik mahasiswa jika Anda nanti menjadi guru, dokter, atau apapun di manapun dan kembalilah ke Muhammadiyah-Aisyiyah.

ICEDUALL IV Hong Kong: Deklarasikan Pendidikan Untuk Semua yang Berorientasi Holistik dan Teknologi Informasi

Hong Kong, 23 Februari 2024

Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah (ALPTK-PTMA) melaksanakan Seminar internasional bertajuk The 4th International Conference on Education for All (ICEDUALL 4th) untuk mewujudkan Pendidikan untuk semua yang holistik dan berbasis teknologi informasi. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, dengan kegiatan luring berlangsung di KJRI Hongkong dan secara daring melalui Zoom Meeting.

ICEDUALL menghadirkan narasumber yang memiliki rekam jejak sebagai peneliti dan publikasi pada jurnal internasional bereputasi. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, Ketua pelaksana ICEDUALL IV, dalam pengantarnya menyampaikan bahwa tema ICEDUAL IV ini adalah Bridging the Gap: Holistic Education and IT-Based Competency for Education for All. The ICEDUALL. Tema yang sangat progresif, adaptif, dan futuristik dalam kaitannya dengan tren pendidikan ke arah kompetensi holistik yang sangat penting dalam era komputasi global saat ini. Disampaikan pula bahwa seminar ini mencapai 105 artikel lebih. Sebanyak 59 peserta konferensi hadir secara luring di KJRI Hong Kong, dan 50 peserta lebih lainnya mengikuti secara daring dari berbagai negara. Seminar ini juga dihadiri oleh dua narasumber ternama, yaitu Prof Timothy HEW dari Hong Kong University dan Miftachul Huda dari UPSI, Malaysia.

Young Chancellor KJRI Hong Kong, Bapak Muhamad Firman Akhsani, mewakili Konjen RI menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan berkontribusi dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan menyeluruh. Kontribusi ini sesuai dengan sustainable development goals. Beliau mengutip SDG’s goal keempat berupa Ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all. Beliau sangat mengapresiasi program ini yang dihadirkan ahli di bidang pendidikan dari berbagai negara. Beliau berharap semoga kegiatan ilmiah seperti ini dapat berjalan secara berkesinambungan.

Sambutan Konjen RI, Bapak Yul Edison, yang disampaikan oleh Wakil Konsulat KJRI Hong Kong, menyampakan pentingnya pendidikan sebagai elemat terpenting dalam pengembangan diri, pengembangan ilmu pengetahuan, keterampilan, medan simulasi skill dalam berkehidupan bermasyarakat. Lebih lanjut Bapak Konjen RI memasankan pentingnya pendidikan holistik sebagai kompetensi utuh sejak kecakapan hidup, kehodupan, penghidupan, hingga kecapakan dalam berkehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, sangat diperlukan pendidikan yang mampu mengantarkan prosesnya dalam critical thinking, communication skills, teamwork, problem-solving, creativity, and time management, as well as global competency, information literacy, resilience); positive values and attitudes, seperti professional ethics, consideration, respect, appreciation, and lifelong learning.

Prof. Dr. Sofyan Anif, Ketua ALPTKSI sekaligus Rektor UMS, dalam opening speech nya juga menekankan kepada para peserta tentang pentingnya peran pendidikan dalam peradaban bangsa. Beliau menyampaikan bahwa pendidikan harus memenuhi azas kemerdekaan, azas kodrat alam, azas kebudayaan, azas kebangsaan, dan azas kamanusiaan sesuai dengan pesan KH Dewantara. Selain itu, beliau menambahkan bahwa pendidikan harus harus menghasilkan manusia yang berkarakter, yaitu memiliki keseimbangan nilai pengetahuan, bagus spiritualnya, matang emosional dan sosialnya sesuai ajaran KH Ahmad Dahlan.  Prof. Sofyan Anif juga memberikan harapan agar kegiatan program ini dapat berlangsung rutin setiap tahunnya karena luaran yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi dosen dan institusi.

Pada kegiatan inti konferensi, Prof. Timothy HEW menyampaikan dua poin penting yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi informasi yaitu pentingnya menggunakan video pembelajaran dan peran student’s self-regulation dalam pembelajaran. Prof Timothy menyampaikan bahwa dalam mengembangkan video pembelajaran sebaiknya durasi nya tidak lebih dari 6 menit. Selain itu, self-regulation dari siswa sangat penting untuk siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang berbasis teknologi informasi. The 4th ICEDUALL memerikan pengetahun baru bagi Pendidikan dalam mengembangkan pembelajaran yang holistic berbasis teknologi informasi. Salam ALPTK PTMA@

Atdikbud RI Malaysia: Apresiasi KKN KI PTMA Angkatan 10 sebagai Bukti Peran Nyata & Berkelanjutan Pemberdayaan Masyarakat Internasional

Kuala Lumpur, 1 Februari 2024

Atdukbud RI Malaysia Prof. Muhammad Firdaus mewakili Dubes RI Malaysia Bapak Hermono menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas implementasi Program KKN KI PTMA yang dapat berjalan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Atdikbud RI Malaysia Prof. Firdaus pada saat penerimaan mahasiswa-dosen Program KKN KI PTMA Angkatan 10 yang berlangsung di Komplek SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) Malaysia.

Apresiasi tersebut antara lain: (1) Kehadiran mahasiswa KKN diharapkan mampu memberikan semangat dan harapan kepada anak-anak di Sanggar Bimbingan untuk bercita-cita tinggi melanjutkan pendidikan; (2) Pengabdian mahasiswa PTMA diharapkan berlangsung dalam jangka waktu lebih lama, seperti program pemerintah yang berlangsung selama 4 bulan dan dengan jumlah SKS yang besar sehingga penanaman karakter baik dari mahasiswa-mahasiswi PTMA lebih bermakna dan mengakar pada diri siswa; dan (3) Pengiriman mahasiswa PTMA merupakan program yang bagus dan diharapkan memberikan kesempatan serta peluang bagi mahasiswa untuk menuang sekaligus mendapatkan pengalaman secara langsung tentang kondisi pendidikan anak-anak migran Indonesia di Malaysia.

Koordinator Program KKN KI PTMA, yang sekaligus Ketua Asosiasi LPTK PTMA (Prof. Harun Joko Prayitno), menyampaikan pesan kepada mahasiswa agar tetap menjunjung tinggi budaya lokal masyarakat internasional selama melaksanakan KKN KI di Malaysia dengan cara-cara yang santun dan berkarakter.

Pogram KKN KI PTMA ini menjadi wahana nyata bagi mahasiswa untuk mendewasakan diri melalui learning to live together bersama masyarakat internasional. Pengalaman adalah teladan, panutan, & sumber pembelajaran yang sangat otentik untuk menjadi sosok & pribadi-pribadi profesional yang berdaya saing global.

Asosiasi LPTK PTM © 2016 Back to Top