Bertempat di Kampus Utama Unmuh Surabaya, Kampus Sejuta Inovasi sebagaimana disampaikan Rektor UM Surabaya Dr. dr. Sukadiono, ALPTK PTMA & forum KKN PTMA bekerja sama dengan Kepala Biro Perencanaan Kemdikbud Ristek RI dan Atdikbud RI Malaysia menyelenggarakan Evaluasi & Inovasi Progran KKN, PkM, PPM KI PTMA. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengembangkan program KKN, PPM, dan PkM Kemitraan Internasional di lingkungan PTMA dan Perguruan Tinggi pelaksana dalam konteks lebih luas.
Kepala BKHM Kemdikbudristek RI, Anang Ristanto, S.E., M.A, dalam sambutannya, menyoroti pentingnya mendukung Sekolah Indonesia Luar Negeri, tidak hanya di Malaysia tetapi juga di negara lain, seperti Singapura. Sekolah Indonesia Singapura saat ini hanya memiliki 7 guru, dan 13 Sekolah Indonesia di Luar Negeri lainnya, SI Thailan, SI Belanda, SI USA, SI Philipina, dll. Kepala BKHM juga mengungkapkan bahwa mahasiswa Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk berpartisipasi dalam program KKN di sana. Semangat dan dedikasi mahasiswa adalah aset berharga untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di luar negeri.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 48 perguruan tinggi yang berasal dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan perguruan tinggi di wilayah Madura. Prof. Harun Joko Prayitno, anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, menjelaskan bahwa program KKN Kemitraan Internasional ini telah memasuki Angkatan ke-8. Total 374 mahasiswa dan 123 dosen dari 83 PTMA di seluruh Indonesia telah berpartisipasi dalam program ini, memberikan akses pendidikan kepada anak imigran Indonesia di Malaysia.
Prof. Harun menunjukkan bahwa animo mahasiswa dan dosen untuk ikut serta dalam program ini sangat tinggi. Menurut catatan tim Asosiasi LPTK PTMA, ada 1.189 mahasiswa PTMA yang ingin bergabung. Namun, karena program ini bersifat internasional, seleksi ketat diterapkan untuk menentukan peserta yang akan berpartisipasi.
Prof. Muhammad Firdaus, Atdikbud KBRI Kuala Lumpur, menambahkan bahwa Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Malaysia didominasi oleh warga Jawa Timur. Oleh karena itu, KBRI berharap banyak perguruan tinggi di Jawa Timur yang juga ingin berperan aktif dalam memberikan akses pendidikan bagi anak imigran Indonesia di Malaysia. Ini adalah langkah positif dalam memastikan bahwa PMI dan anak imigran Indonesia mendapatkan pendidikan yang berkualitas di luar negeri.
Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini berkomitmen untuk terus mengembangkan program KKN, PPM, dan PkM Kemitraan Internasional ini agar dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi pendidikan dan masyarakat di Indonesia dan luar negeri.
Pimpinan PTMA yang menghadiri kegiatan ini Rektor, Direktur, Ketua, Dekan PTMA dan KBKM RI, Atdikbud RI merekomendasikan bahwa implementasi program ini sejak angkatan 1-8 sangat positif dan sangat bermanfaat untuk menumbuhkan talenta inovasi dan kompoetensi holistik mahaswa PTMA dalam learning to do dan learning to live together. Lingkuap yang diberdayakan diharapkan bukan saja lingkup pendidikan, tetapi diharapkan bisa menjangkau lingkup lesehatan, sosial ekonomi, literasi digital, literasi humanitas, dll. Luaran-luarannya sangat progresif, seperti: buku ber ISBN, proseding Nasional ISSN, Proseding Internasinal Terindeks WoS/Scopus, konferensi internasional ICEDUALL merupakan salah satu keunggulan dari Program KKN, PPM, PkM PTMA ini. Salam@kkn/pkm/pmm ki ptma@