Kuala Lumpur, 20 Februari 2023
Program KKN KI dan PkM KI (KKN Kemitraan Internasional & PkM Kemitraan Internasional) angkatan ke-5 periode ini yang diikuti sebanyak 107 mahasiswa dan 16 dosen dari 13 PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) seluruh Indonesia ini telah memberikan pembelajaran pendidikan dan berkehidupan yang berarti bagi mahasiswa dalam ber KKN KI dan dosen dalam ber PkM KI. Demikian pesan penting disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Malaysia di Kuala Lumpur pada saat penyerahan kembali mahasiswa KKN KI dan dosen PkM KI yang sudah menghadirkan pendidikan di 27 SB yang tersebar di Semenanjung KL, Penang, dan Johor selama kurang lebih 30 hari.
Masih banyak anak-anak WNI di semenanjung Kuala Lumpur, Penang, dan Johor serta daerah-daerah lainnya yang saat ini masih belum mendapatkan hak-hak pendidikan. Bahkan masih ada siswa di SB yg usianya sudah 18 tahun tetapi masih setara dengan jenjang SD kelas bawah. Mereka rata-rata masih dalam proses belajar membaca menulis. Implementasi PUS masih sebatas impian, kepada mereka perlu diberikan hak pendidikan, kepada mereka perlu ditanamkan semangat untuk masa depan. Mereka bukan berarti tidak memiliki kemampuan kognisi afeksi psikokitori untuk studi. Tetapi mereka tidak diberikan hak untuk belajar. Anak-anak ini tidak punya akses untuk belajar. Kalau tidak punya hak belajar berarti sama artinya dengan tidak memberikan hak masa depan anak-anak tersebut, meskipun sesungguhnya mereka memiliki talenta, motivasi, kemampuan belajar yang sama dengan anak-anak pada umunya. Demikian poin-poin hasil evaluasi dan pesan yang disampaikan oleh Dubes RI untuk Malaysia Bapak Hermono pada saat ebaluasi sekaligus penarikan 107 mahasiswa KKN KI dan 16 dosen PkM KI selama kurang lebih 20 sampai dengan 30 hari di berbagai SB di Semenanjung KL, Penang, & Johor.
Kesan mendalam yang disampaikn oleh perwakilan mahasiswa diantaranya Risda Irianti (UM Sorong), Dyah Miranti (UM Tangerang), Subhan (UM Mataram), Zuhroh Wafa Athiyyah (UMS), dan Arum Dwi Asriani (UMS) yang sangat mendalam dan menyentuh kehidupan. Anak-anak di seluruh SB sangat merindukan kehadiran pendidikan yang diakui oleh pemerintah RI dan pemerintah Malaysia. Mereka memerlukan ketenangan dalam belajar, pengakuan hasil belajar, dan diterima oleh lingkungan sosial belajar dan pembelajar. Program KKN KI dan PkM KI ini mampu menanamkan semangat belajar baru, semangat berkehidupan bermasyarat baru, dan semangat untuk gemerasi insani emas di masa yang akan datang. Terharu, sedih, bahkan tangis, dan susah rasanya untuk keninggalkan ikatan sosial emosional belajar dengan motuvasi belajar anak-anak SB. Demikian pesan umum yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN KI saat melaporkan kegiatan tersebut kepada Bapak Dubes RI.
Hadir lengkap pada acara penarikan dan evaluasi kegiatan KKN KI dan PkM KI angakatan 5 tersebut Bapak Dubes RI Bapak Hermono, Bapak Atdikbud RI Prof. Muh Firdaus, Kepala SIKL Ibu Frini, Pimpinan PTMA dari UMS Surakarra, UMSU Medan, UAD Yogyakarta, UMM Malang, Unamin Sorong, Unmuh Palangkaraya, Unmuh Bone, dan Ketua Asosiasi LPTK PTMA Prof. Harun Joko Prayitno.
Program ini dipandang sangat penting dan mendasar untuk menghadirkan pendidikan. Untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan keberlanjutan program ini yang sudah sampai angkatan 5 tentu bukan manajemen yang mudah. Membutuhkan manajemen profesional sejak dari perukrutan, seleksi wawancara, pembekalan, ploting penempatan, penerjunan, penyerahan, pendampingan, penarikan, sampai dengan tahap pemulangan ke masing-masing asal PTMS yang tersebar dari seluruh pelosok tanah air. Oleh sebab itu dan sangat wajar jika pada saat evaluasi dan penarikan program angakatan 5 ini mendapatkan apresiasi dan sambutan hangat dari berbagai pihak. Terutama dari anak-anak SB yang memiliki tekat dan semangat belajar sebagai generasi insani, pengelola SB yang memiliki semangat tanpa batas, tim koordinator dari SIKL yang senantiasa berjuang tiada henti, dan apresiasi khusus dari Bapak Dubes dan Bapak Atdikbud. Kesan mendalam dari mahasiswa KKN KI angakatan 5 ini yang sudah dituangkan ke dalam buku yang langsung dipumpun oleh Ketua Asosiasi LPTK PTMA dengan tajuk Tekat dan Semangat Belajar Anak SB untuk Generasi Insani ini perlu ditindaklanjuti ke dalam berbagai seminar berseri yang melibatkan berbagai pihak, baik dari Pemerintah RI maupun Pemerintah Malaysia dalam kerangka impementasi PUS dan pendidikan berkehidupan bermasyarakat.
Semoga dan salam@alptkptma.org