Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pendidikan Kemitraan Internasional (KKNDIK-KI) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (ALPTK PTMA) angkatan ke-10 telah dimulai di Semenanjung Malaysia dan Kuala Lumpur pada tanggal 31 Januari – 27 Februari 2024. Program ini diikuti oleh 8 PTMA, di antaranya: UM Semarang, UM Surakarta, UM Jember, Tanggerang, Mataram, Puwokero, Ponorogo, Gorontalo, dan STKIP Muh OKU Timur Sumsel.
Kegiatan KKN Dik-KI ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menjalin jaringan yang lebih luas dalam menciptakan pengalaman belajar yang nyata. Menurut Dadang Rahmat, konsul pendidikan sosial budaya KJRI, mahasiswa yang terlibat dalam KKNDIK ini akan memperoleh pengalaman yang nyata dari sistem budaya, pendidikan, dan kehidupan sosial negara lain setelah lama memperoleh ilmu secara konseptual di kampus masing-masing. Saatnya bagi mahasiswa untuk mewujudkan sistem belajar dan pembelajaran yang berbasis masyarakat dengan terjun ke lapangan sesuai dengan penempatan masing-masing.
Acara penyerahan 6 mahasiswa KKNDIK di KJRI diterima oleh konsul Dadang Rahmat, yang akan ditempatkan di SB AMI (Anak Malaysia Indonesia); 3 mahasiswa berasal dari UM Semarang, dan di SB PERMAI (Persatuan Masyarakat Utara Malaysia) juga terdapat 3 mahasiswa dari UM Surakarta.
Salah satu dosen pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PkM), Dr. Minsih, M. Pd, merasa bangga bahwa KKNDIK ini telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya. Mereka dituntut memiliki daya juang yang baik, mandiri, bahkan dipaksa untuk memiliki ketahanan batin dengan pengalaman baru ini.
Hal ini juga disampaikan oleh mahasiswa PGSD UMS bernama Nurul, bahwa pengalaman ini menuntut untuk saling memahami budaya negara lain, karena Penang dikenal sebagai kota dengan multikulturalisme (India, Bangladesh, Cina, Melayu, Indonesia). Oleh karena itu, mereka harus mampu belajar untuk hidup rukun bersosial dalam masyarakat dengan variasi budaya sosial yang tinggi.
KKN Dik-KI PTMA ini dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Hal ini terbukti dilaksanakan secara terus-menerus dan sudah memasuki angkatan ke-10. Program ini juga mampu memupuk rasa kebersamaan, kekokohan, dan saling menghormati karena setiap lokasi ditempatkan mahasiswa PTMA dari berbagai daerah, mulai dari Sabang hingga Merauke, di mana PTMA berada. Kegiatan ini menjadi strategi untuk belajar melakukan dan hidup bersama, seperti yang disampaikan oleh Ketua ALPTK PTMA, Harun Joko Prayitno.