KOMUNIKASI: INTI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI ERA KOMPUTASI GLOBAL

Dalam rangka mewujudkan Permendikbud No.6 tahun 2018 tentang penugasan guru, pada pasal 21 e menyebutkan bahwa kepala sekolah yang sedang menjabat dimaksud dalan huruf a yang belum memiliki surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan kepala sekolah sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 9 wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan penguatan kepala sekolah.

LPPKS bekerjasama dengan FKIP UMSurabaya menyelenggarakan diklat penguatan kepala sekolah yang dilaksanakan berdasarkan SK Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud RI Tahap 4 No 5497/B/B1.3/HK/2019 tanggal 29 Juli 2019.

Endah Hendarwati, S.E., M.Pd., Ketua Panitia Pelatihan dan Penguatan Kepala Sekolah, menjelaskan  bahwa LPD Univeritas Muhammadiyah sebagai salah satu Lembaga Penyelenggara Diklat Penguatan Kepala Sekolah untuk TK, SD dan SMP tahun 2019.  Pada tahap 3 Diklat diikuti oleh peserta sebanyak 165 Kepala Sekolah TK, SD dan SMP  Kabupaten Sampang. Kegiatan diklat tahap 3 diselenggarakan dari tanggal 14 s/d 21 Oktober 2019  bertempat di Hotel Gunawangsa MERR Surabaya.

Kegiatan acara penutupan Diklat penguatan kepala sekolah tahap 3 dihadiri oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr.Dr. Sukadiono, M.M., Wakil rektor II UMsurabaya Dr. Ridlwan, M.Pd, ketua LPD  Endah Hendarwati, S.E., M.Pd dan Plt Kepala Dinas Sampang Drs. Nor Alam, M.Si.

Suasana penutupan Diklat KS tahap III di LPD UM Surabaya oleh Rektor Dr. dr. Sukadiono, M.M.

Dalam acara penutupan rektor menyampaikan sebagai uswah atau pemimpin harus memiliki 3 kemampuan yaitu moral, intelektual, dan manajerial.  Di bidang moral, para kepala sekolah harus bisa memberi contoh yang baik. Misalnya, disiplin waktu, tanggung jawab, dan  jujur. “Bagaimana mendisiplinkan orang lain kalau kita sendiri tidak disiplin,” pesan rektor kepada peserta diklat.

Di bidang intelektual, kepala sekolah harus terus menambah wawasan, ilmu, dan nilai lebih.

Kemudian, di bidang manajerial, kepala sekolah harus dapat memberdayakan guru. Memberikan delegasi kepada mereka. “Jangan sampai keliru delegasi,” ujarnya.

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan oleh kepala sekolah adalah komunikasi. “Inti organisasi itu manajemen. Inti manajemen itu kepemimpinan. Dan, inti kepemimpinan itu komunikasi. Kalau komunikasi tidak jalan, manajerial pasti terganggu,” ujarnya.

Rektor UM Surabaya Dr. dr. Sukadiono, M.M. menyerahkan sertifikat dan penghargaan kepada peserta pada penutupan Diklat KS di Hotel Gunawangsa MERR Surabaya.

Sedangkan Plt Kadinas Sampang Nor Alam menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan diklat PKS yang diselenggarakan UMSurabaya. Ke depan akan dilanjutkan dengan kerja sama dalam kegiatan lain. Nor Alam menyatakan, kepala sekolah sekarang ini tidak lagi bertugas mengajar. Saat ini tugas kepala sekolah adalah manajerial, supervisor, dan wirausaha. Oleh karena itu, kompetensi kepala sekolah harus setingkat lebih tinggi daripada para guru. “Kalau setara, nanti diremehkan,” ujarnya.

Rektor Dr. dr. Sukadiono, M.M, Wakil Rektor II Dr. M. Ridlwan, M.Pd., dan Ketua LPD UM Surabaya Endah Hendarwati, S.E., M.Pd. bersama para peserta terinspiratif

Dalam acara penutupan diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan   penghargaan kepada beberapa kepala sekolah yang menginspirasi. Acara ini digagas berangkat dari pengalaman dari instruktur di kelas, dengan adanya salah satu kepala sekolah di kelas yang memberikan insipirasi akan membawa dampak positif pada motivasi peserta lain.

Updated: November 21, 2019 — 1:02 pm
Asosiasi LPTK PTM © 2016 Back to Top