Kuala Lumpur, 3 September 2022
Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) Universitas Muhammadiyah Surakarta melalui program Pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan Internasional (PkM-KI) mempunyai tujuan memberikan penguatan dan pengembangan pengabdian di tingkat Internasional. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dengan Kedubes RI Malaysia, Atdikbud RI Malaysia di Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur SIKL, PCIM Kuala Lumpur, dan sejumlah Sanggar Belajar di Kuala Lumpur.
Program pengabdian Internasional ini berlangsung kurang lebih 1 (satu) bulan yaitu tanggal 26 Juli – 23 Agustus 2022. Kegiatan ini mengukir sejarah penting bagi Muhammadiyah khususnya dan Pendidikan di tanah air pada umumnya. Program ini diperuntukkan sebagai upaya peningkatan mutu pengabdian bermitra dengan PT/akademisi/aktivis LSM/PCIM di luar negeri. Sasaran pengabdian ini adalah warga negara Indonesia atau komunitas warga negara Indonesia di luar negeri. Kegiatan PkM luar negeri ini diharapkan menjadi salah satu strategi penguatan dan rekognisi institusi, prodi dan/atau dosen tim pelaksana PkM di kancah internasional.
Sanggar Belajar (SB) Subang Mewah merupakan SB yang masih sangat baru. SB ini baru saja diresmikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pada tanggal 25 Juli 2022, sehingga keberadaan guru sangat minim. Oleh karena masih sangat baru untuk sementara pengelola merangkap sebagai guru. Motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya untuk sekolah masih rendah, padahal motivasi anak untuk sekolah sangat tinggi.
Program Pengabdian kepada Masyarakat Kerjasama Internasional (PkM-KI) dilaksanakan di Sanggar Belajar (SB) Subang Mewah yang berlokasi di H4-04-06 Pangsapuri, Angsana PSN Subang mewah taman Subang mewah 47610 Subang Jaya Selangor. Pengabdian di SB Subang Mewah ini dilakukan oleh 2 (dua) orang dosen dan 4 (empat) mahasiswa. Program ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat belajar bagi anak-anak didik Indonesia di Malaysia. Pengabdian ini diharapkan mampu memberikan pemberdayaan dan penguatan guru di Sanggar Belajar (SB) dengan menerapkan berbagai inovasi pembelajaran, strategi yang menantang dan penggunaan berbagai media yang menarik.
Tim pengabdi mengawali pengabdian memberikan pembekalan kepada guru SB Subang Mewah, selanjutnya memberikan pendampingan terhadap berbagai strategi inovatif yang akan dilakukan dalam pengabdian. Anak didik pada SB Subang Mewah berjumlah 23 anak dengan kemampuan yang beragam. Peserta didik ada yang sudah bisa membaca, tetapi sebagian besar belum bisa membaca dan menulis. Perilaku sosial seperti sopan santun, dan bertutur kata juga perlu ditingkatkan. Pembiasaan-pembiasaan positif yang mestinya diberikan dari rumah tetapi tidak diberikan karena orang tua sibuk bekerja. Usia anak didik yang bersekolah di SB Subang Mewah berkisar antara usia 6-13 tahun. Ada anak yang berumur 13 tahun tetapi masih kelas 3 Sekolah Dasar (SD).
Serangkaian kegiatan pendampingan telah dilakukan dan hasilnya sangat dirasakan oleh guru SB Subang Mewah. Terdapat banyak strategi yang dilakukan guru dalam menstimulasi perkembangan literasi, numerasi, dan life skill anak. Guru menerapkan strategi role play dengan menggunakan berbagai media buku cerita dan Big Book untuk meningkatkan literasi anak. Untuk menarik anak kegiatan numerasi yang dirancang guru menggunakan video pembelajaran. Berkaitan dengan life skill, guru menerapkan teknik permodelan dan pembiasaan. Anak dimotivasi terbiasa melakukan kegiatan yang baik (good habit) misalnya mengucapkan terima kasih, maaf, disiplin, mandiri, dan pembiasaan positif lainnya sehingga anak terbiasa melakukan hal yang baik sejak dini tanpa disuruh.
Tim pengabdi berkesempatan untuk melaksanakan kegiatan yang tujuannya untuk mengembangkan rasa cinta tanah air anak-anak didik di SB Subang Mewah, yaitu memperingati HUT RI ke-77. Di acara HUT RI tersebut Tim Pengabdi mengadakan berbagai lomba dan anak-anak SB Subang Mewah sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Di acara tersebut Tim pengabdi sekaligus meminta pamit kepada anak-anak karena harus kembali ke Indonesia. Banyak anak yang menangis dan minta Tim pengabdi untuk tetap tinggal di SB Subang Mewah. Anak-anak merasa sangat dekat dan nyaman dan mengharapkan Tim pengabdi untuk terus membersamai mereka.
Pengabdian yang dilakukan membawa dampak positif bagi guru dan anak didik. Guru di SB Subang Mewah mampu menerapkan Best Practice, menggunakan inovasi dalam pembelajaran, dan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran yang kesemuanya ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Anak-anak di SB Subang Mewah yang tadinya belum mengenal Pancasila dan lagu-lagu Kebangsaan mulai mengenal dan hafal karena guru mengajar dengan melakukan pembiasaan setiap hari. Anak diajarkan mencintai tanah airnya, sehingga meskipun mereka berada di Malaysia tetapi jiwa nasionalisme mereka tetap menggelora di dalam dada. Guru mampu menyampaikan kegiatan literasi, numerasi dan life skill dengan cara yang menyenangkan, mudah, menarik, dan menantang pemahaman anak sehingga anak termotivasi untuk belajar.
Kegiatan pengabdian yang hanya 1 bulan terasa sangat berkesan dan menyenangkan, menorehkan canda tawa dan air mata. Keberlanjutan program PKM Kemitraan Internasional ini tentulah sangat diharapkan. PKM Kemitraan Internasional Batch II sudah mulai dipersiapkan, semoga akan terus bermunculan program-program inovatif yang mampu mengembangkan potensi anak-anak didik di tengah keterbatasan yang ada. Semoga.
Penulis: Dr. Junita Dwi Wardhani, M.Ed. (Universitas Muhammadiyah Surakarta)